Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar menyiapkan 74.000 vaksin rabies untuk hewan peliharaan dalam upaya mengantisipasi merebaknya penyakit tersebut di Bali.

"Untuk tahun ini Pemkot Denpasar menyediakan 74.000 vaksin rabies yang menyasar kawasan banjar (dusun) di seluruh Kota Denpasar," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi rabies pada 2017 di Kota Denpasar akan mulai dilaksanakan pada awal Mei hingga Juni 2017.

"Kami telah menyiapkan para petugas khusus, dari Dinas Pertanian yang akan mendatangi setiap rumah warga untuk memvaksin hewan peliharaan selama sebulan ke depan. Selain itu kami juga sudah menyosialisasikan dengan membentuk vaksinatur (donatur vaksin) dan melatih para Babinsa, Babinkamtibmas, dan beberapa aparat desa menjadi vaksinatur," katanya.

Ambara Putra mengatakan Pemerintah Kota Denpasar mendapat bantuan vaksin rabies dari dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebanyak 52 ribu vaksin yang akan diterima pada akhir April 2017. Sisanya sebanyak 22 ribu vaksin dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar.

"Kami harapkan kepada masyarakat apabila ada informasi hewan peliharaan menderita rabies, maka wajib melaporkan ke Dinas Pertanian, agar petugas dinas terkait melakukan penangkapan atau eliminasi hewan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Apabila setelah dilakukan observasi selama lebih kurang dua minggu ternyata hewan itu masih hidup, maka diserahkan kembali kepada pemiliknya setelah divaksinasi. Partisipasi dari masyarakat sangat membantu di dalam pendataan vaksinasi rabies.

"Penyakit rabies itu merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat yang dapat menyerang hewan berdarah panas dan manusia disebabkan oleh virus rabies. Bahaya rabies berupa kematian gangguan ketentraman hidup masyarakat. Hewan seperti anjing, kucing dan kera yang menderita rabies akan menjadi ganas dan biasanya cenderung menyerang atau menggigit manusia," ucapnya.

Dikatakan penderita rabies sekali gejala klinis timbul biasanya diakhiri dengan kematian. Oleh karena itu rabies sangat berbahaya.

"Maka usaha pengendalian penyakit berupa pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan melalui vaksin anti-rabies sangat perlu dilaksanakan secara intensif," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017