Singaraja (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan, Kota Singaraja, Bali, melakukan pengabdian pada masyarakat di Desa Kedung Gebang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyasar warga beragama Hindu di daerah itu.
"Kami sengaja melakukan pengabdian pada masyarakat ke luar Bali karena masih banyak dari mereka yang membutuhkan siraman rohani," kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) STAHN Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Dr Drs I Putu Gede Parmajaya MPd, Senin.
Ia mengatakan, program pengabdian masyarakat yang baru pertama kali dilaksanakan menyasar masyarakat Hindu di luar Pulau Dewata itu merupakan permintaan dari masyarakat di Kedung Gebang.
"Memang permintaan dari warga di desa tersebut sembari juga kami ingin berbagi pengetahuan dan pemahaman mengenai agama Hindu dengan masyarakat disana," terangnya.
Parmajaya lebih lanjut mengungkapkan, selain melakukan pengabdian pada masyarakat, rombongan STAHN juga sempat melakukan persembahyangan bersama di Pura Agung Blambangan dan menginap di Pura tersebut.
Selain itu juga, rombongan STAHN juga diundang menghadiri Dharma Shanti Nyepi di Gedung Kesenian Taman Blambangan Banyuwangi berbaur dengan masyarakat Hindu di daerah itu.
"Kemarin luar biasa dimana kami bertemu masyarakat Hindu di Blambangan, sebuah daerah dimana terkenal memililki tradisi dan adat isdiadat adiluhung, sudah dikenal sejak zaman kerajaan lampau," terangnya sembari menambahkan rombongan juga melakukan perjalanan ke wilayah Alas Porwo.
Sebagai salah satu perguruan tinggi agama negeri, kata Parmajaya, STAHN memang berkewajiban salah satunya melakukan pengabdian kepada masyarakat Hindu di Bali dan Nusantara.
"Kami menyasar masyarakat Hindu di Desa Kedung Gebang karena mereka memang memerlukan dukungan semangat moril dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di desanya. Kami rasakan kehangatan begitu kami memberikan dharma wacana atau siraman rohani di desa tersebut," kata dia.
Kegiatan P3M STAHN Negeri Mpu Kuturan ke Pulau Jawa merupakan salah satu program unggulan "mengabdi untuk masyarakat Hindu" yang dilaksanakan, 23-24 April 2017 melibatkan civitas akademika sekolah tinggi agama negeri pertama di Bali Utara tersebut. (WDy)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami sengaja melakukan pengabdian pada masyarakat ke luar Bali karena masih banyak dari mereka yang membutuhkan siraman rohani," kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) STAHN Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Dr Drs I Putu Gede Parmajaya MPd, Senin.
Ia mengatakan, program pengabdian masyarakat yang baru pertama kali dilaksanakan menyasar masyarakat Hindu di luar Pulau Dewata itu merupakan permintaan dari masyarakat di Kedung Gebang.
"Memang permintaan dari warga di desa tersebut sembari juga kami ingin berbagi pengetahuan dan pemahaman mengenai agama Hindu dengan masyarakat disana," terangnya.
Parmajaya lebih lanjut mengungkapkan, selain melakukan pengabdian pada masyarakat, rombongan STAHN juga sempat melakukan persembahyangan bersama di Pura Agung Blambangan dan menginap di Pura tersebut.
Selain itu juga, rombongan STAHN juga diundang menghadiri Dharma Shanti Nyepi di Gedung Kesenian Taman Blambangan Banyuwangi berbaur dengan masyarakat Hindu di daerah itu.
"Kemarin luar biasa dimana kami bertemu masyarakat Hindu di Blambangan, sebuah daerah dimana terkenal memililki tradisi dan adat isdiadat adiluhung, sudah dikenal sejak zaman kerajaan lampau," terangnya sembari menambahkan rombongan juga melakukan perjalanan ke wilayah Alas Porwo.
Sebagai salah satu perguruan tinggi agama negeri, kata Parmajaya, STAHN memang berkewajiban salah satunya melakukan pengabdian kepada masyarakat Hindu di Bali dan Nusantara.
"Kami menyasar masyarakat Hindu di Desa Kedung Gebang karena mereka memang memerlukan dukungan semangat moril dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di desanya. Kami rasakan kehangatan begitu kami memberikan dharma wacana atau siraman rohani di desa tersebut," kata dia.
Kegiatan P3M STAHN Negeri Mpu Kuturan ke Pulau Jawa merupakan salah satu program unggulan "mengabdi untuk masyarakat Hindu" yang dilaksanakan, 23-24 April 2017 melibatkan civitas akademika sekolah tinggi agama negeri pertama di Bali Utara tersebut. (WDy)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017