Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha akan memberdayakan tenaga staf ahli sehingga jabatan itu tidak dianggap sebagai tempat buangan dan hukuman bagi para pejabat.
    
"Karena itu kami sudah menyiapkan rencana untuk memberdayakan staf ahli itu sesuai dengan keahliannya masing-masing," katanya di Negara, Kamis.
    
Salah satu bidang yang akan ditugaskan kepada para staf ahli adalah menerima tamu dari daerah lain yang berkunjung ke Kabupaten Jembrana.
    
"Bisa juga pada momen-momen tertentu staf ahli mewakili pemkab untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi," katanya.
    
Karena itu ia minta kepada beberapa pejabat yang dimutasi sebagai staf ahli untuk tidak kecil hati, apalagi menganggap posisi itu sebagai hukuman bagi mereka.
    
"Beliau-beliau itu sudah lama berada di birokrasi pemerintahan, tentu punya pengalaman dan kemampuan. Hal itulah yang akan kami berdayakan untuk kemajuan Jembrana," ujarnya.
    
Dalam mutasi Rabu (20/4) lalu, beberapa pejabat penting memang digeser menjadi staf ahli, seperti Asisten Ekbangsosbud Made Sudantra, Kadis Perindagkop Gede Sugiana dan Kadis Dafduknaketrans Dede Heryady.
    
Pada masa pemerintahan sebelumnya, staf ahli ini dikesankan sebagai tempat para mantan pejabat yang dianggap tidak bagus kinerjanya maupun karena kurang loyal kepada bupati.
    
Menurut Bupati Artha, dirinya akan berusahan semua posisi jabatan di Pemkab Jembrana memiliki fungsi dan tugas masing-masing.
    
"Entah itu pejabat struktural maupun fungsional, semuanya harus memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, termasuk staf ahli," ujarnya.
    
Ia juga menambahkan, soal penempatan seseorang sebagai staf ahli tidak ada hubungan dengan kesalahan-kesalahan mereka.
    
"Apakah mereka akan selamanya jadi staf ahli? Belum tentu seperti itu, kalau pemkab membutuhkan mereka sebagai pejabat struktural tentu akan kami geser lagi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011