Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, mengatakan pembangunan terowongan jalan (underpass) di persimpangan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut cukup mendesak.
"Kami harapkan rencana itu dapat segera terealisasi demi lancarnya aksesibilitas pariwisata di kawasan bandara dan sekitarnya," kata Sudikerta di Kota Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan langkah diskresi atau pengambilan keputusan sendiri apabila menyangkut kepentingan publik atau kebutuhan sosial kemasyarakatan.
"Rencana tersebut dinilai sudah mendesak terkait sosial kemasyarakatan karena saat ini kemacetan menyebabkan wisatawan dan masyarakat umum sangat tidak nyaman," kata Sudikerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali itu.
Ia juga mengungkapkan pembangunan jalan terowongan menuju Bandar Udara Ngurah Rai sebenarnya sudah masuk dalam rencana besar atau "masterplan" pembangunan jalan tol Bali Mandara ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Badung.
"Dulu, sebenarnya sudah masuk itu rencana pembangunan jalan terowongan, tetapi saya tidak mengerti kenapa bisa tidak ditindaklanjuti, padahal jalan tol saja sudah jelas dampaknya dapat mengurai kemacetan," kata Sudikerta.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba mendukung rencana pembangunan "underpass" itu karena dapat mengurai kemacetan sehingga tidak menimbulkan kesan negatif bagi wisatawan.
Apalagi sekarang wisatawan sudah mengeluhkan kemacetan, jangan sampai wisatawan turun dari taksi karena takut terlambat pesawat.
"Minimal setelah meninggalkan Bali, wisatawan bisa menikmati kelonggaran menuju bandara. Jangan sampai begitu ke bandara selalu merasa was-was ketinggalan pesawat karena macet," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami harapkan rencana itu dapat segera terealisasi demi lancarnya aksesibilitas pariwisata di kawasan bandara dan sekitarnya," kata Sudikerta di Kota Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan langkah diskresi atau pengambilan keputusan sendiri apabila menyangkut kepentingan publik atau kebutuhan sosial kemasyarakatan.
"Rencana tersebut dinilai sudah mendesak terkait sosial kemasyarakatan karena saat ini kemacetan menyebabkan wisatawan dan masyarakat umum sangat tidak nyaman," kata Sudikerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali itu.
Ia juga mengungkapkan pembangunan jalan terowongan menuju Bandar Udara Ngurah Rai sebenarnya sudah masuk dalam rencana besar atau "masterplan" pembangunan jalan tol Bali Mandara ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Badung.
"Dulu, sebenarnya sudah masuk itu rencana pembangunan jalan terowongan, tetapi saya tidak mengerti kenapa bisa tidak ditindaklanjuti, padahal jalan tol saja sudah jelas dampaknya dapat mengurai kemacetan," kata Sudikerta.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba mendukung rencana pembangunan "underpass" itu karena dapat mengurai kemacetan sehingga tidak menimbulkan kesan negatif bagi wisatawan.
Apalagi sekarang wisatawan sudah mengeluhkan kemacetan, jangan sampai wisatawan turun dari taksi karena takut terlambat pesawat.
"Minimal setelah meninggalkan Bali, wisatawan bisa menikmati kelonggaran menuju bandara. Jangan sampai begitu ke bandara selalu merasa was-was ketinggalan pesawat karena macet," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017