Surabaya (Antara Bali) - Indonesia merupakan produsen sepatu dan
alas kaki terbesar kelima di dunia, yang mencatatkan laju pertumbuhan
mencapai 8,15 persen sepanjang tahun lalu, kata Dirjen Industri Kimia,
Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.
"Negara
kita dikenal sebagai produsen sepatu dan alas kaki kelas dunia, yaitu
urutan kelima setelah China, India, Vietnam dan Brasil," katanya dalam
lokakarya kebijakan industri di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Sigit
mengatakan, laju pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan industri non migas sejumlah 4,42 persen pada tahun lalu.
Sementara
untuk ekspor, sektor ini juga naik sebesar 2,95 persen dengan total
surplus 4,15 miliar dolar AS. Industri yang masuk dalam industri
prioritas dan andalan 2015-2035 itu, telah menyerap sekitar 700.000
tenaga kerja.
"Semakin terbukanya sistem perdagangan, maka langkah yang harus dilakukan adalah meningkatkan daya saing," ujar Sigit.
Kemenperin
saat ini tengah mendorong lahirnya sejumlah merek lokal dari
produk-produk yang memiliki daya saing global hasil olah industri kecil
dan menengah (IKM) nasional, yang salah satunya adalah produk alas kaki
itu.
"Kemenperin memiliki Balai Pengembangan
Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), yang merupakan satuan kerja
Direktorat Jenderal IKM, berperan dalam peningkatan standar kompetensi
sumber daya manusia industri, penumbuhan wirausaha baru dan mendorong
program national branding untuk industri alas kaki," kata Dirjen IKM
Gati Wibawaningsih.
Ia mengatakan, peluang
pengembangan IKM alas kaki dalam negeri cukup besar karena dalam lima
tahun terakhir terjadi peningkatan konsumsi per kapita masyarakat
Indonesia terhadap alas kaki yang semula hanya dua pasang menjadi lebih
dari tiga pasang per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017