Singaraja (Antara Bali) - Akademisi Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Bali, Prof Dr Drs Made Surada MSi mengatakan perayaan Hari Suci Kuningan bermakna sebagai momentum instrospeksi diri untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan.

"Kuningan adalah hari suci penyongsongan diri, maksudnya sebagai upaya umat untuk lebih merenungi dan introspeksi diri agar berperan secara baik dan benar dalam hidup dan kehidupan dunia ini," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, Kuningan berasal dari kata "kuning" yang dapat memberikan arti selain warna adalah "amerta, kemakmuran". Kuningan dapat pula berarti "keuningan" (bahasa Bali) yang mengandung arti "kepradnyanan atau kepandaian".

Ia menambahkan, berdasarkan pada sarana dan prasarana upakara upacara pada perayaan hari raya Kuningan secara filosofis perayaan Kuningan merupakan pengejawantahan ajaran perasaan cinta kasih dari kemenangan dharma (kebenaran) itu sendiri yang kemudian diwujudkan berupa pelaksanaan pelayanan dan pengabdian.

"Hal ini dapat dikupas secara filosofis beberapa sarana prasarana upakara dan upacara: tamiang, sulanggi, tebog, wayang-wayangan, endongan, kolem, ter, dan nasi kuning," kata dia.

Dikatakan pula, makna salah satu pelengkap upacara yakni "Tamiang" yang berbentuk bundar seperti perisai dalam tentara kerajaan tradisional, lambang perlindungan diri.

"Dengan perisai dalam bentuk bulat sampian tamiang ini adalah simbol sakral untuk membangun daya tahan mental dalam menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan godaan hidup yang dapat membuat kita merasakan rasa aman dalam menapaki hidup ini," papar dia.

Penggunaan wayang-wayangan yang ditancapkan pada tebog/nasi adalah sebagai simbol atau bayangan para Dewa serta Leluhur yang telah berkenan menerima, menikmati persembahan dan melimpahkan anugrah kemakmuran kepada umat semua.

Selanjutnya, umat Hindu tiap Kuningan juga selalu memasak nasi kuning yang bermakna kemakmuran. Secara filosofis sebagai manusia agar hidup bahagia dan sejahtra jika diawali oleh makmur, yaitu segala kebutuhan hidup mudah didapat.

Kemakmuran adalah terpenuhinya atau tercukupinya kebutuhan baik lahir maupun bathin. Kemakmuran adalah dasar atau landasan untuk mencapai kesejahtraan dan kebahagiaan di dunia ini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017