Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana menunggu izin dari pemerintah pusat untuk menengok kondisi tenaga kerja Indonesia asal kabupaten itu yang magang di Jepang setelah gempa dan tsunami.
Bupati Jembrana I Putu Artha saat dihubungi di Negara, Minggu mengatakan, karena selain bencana tsunami juga terjadi radiasi nuklir dari PLTN di Fukushima, pihaknya tidak bisa begitu saja datang ke lokasi.
"Di sana kan ada radiasi, pemerintah pusat mengizinkan tidak kami datang ke sana? Hal itulah yang masih kami koordinasikan," katanya.
Menurut dia, selain dengan pemerintah pusat, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan KBRI di Jepang. Komunikasi itu tidak hanya menyangkut rencana keberangkatan pemkab, tapi juga terkait kondisi warga Jembrana yang berada di Jepang. Informasi itu juga diteruskan kepada orang tua para tenaga kerja.
"Kalau anak-anak yang di Jepang sebagian besar masih ingin bertahan di sana, tapi biar orang tuanya terus tidak khawatir terus, kami berikan kabar dan penjelasan," ujar Artha.
Ia juga mengakui, secara teknis, Dinas Dafduknakertrans sudah mengajukan persetujuan ke dirinya untuk segera berangkat ke Jepang. Namun kalau belum ada kepastian dari KBRI maupun pemerintah pusat, bupati menegaskan, pihaknya juga belum bisa memberikan persetujuan.
Kepala Dinas Dafduknaketrans Jembrana Dede Heryady membenarkan jika pihaknya sudah mengajukan surat persetujuan untuk berangkat ke jepang kepada bupati. Surat itu diajukan sekitar dua pekan lalu, selanjutnya pihaknya nunggu perintah berangkat.
Sebelumnya, Dede pada Rabu (23/3) lalu mengatakan, pihaknya tengah menyusun rencana untuk berangkat ke Jepang. Pihaknya berusaha pada April bisa ke Negeri Sakura tersebut dengan juga mengajak perwakilan dari orang tua tenaga magang.
"Itu sesuai dengan aspirasi yang disampaikan para orang tua saat bertemu kami. Tapi jumlahnya hanya satu orang mengingat anggaran kami terbatas," katanya.
Rencananya, Bupati I Putu Artha juga akan datang ke Jepang untuk memberikan motivasi kepada tenaga magang asal Jembrana. Di Jepang terdapat 175 tenaga magang asal Jembrana yang bekerja di Kota Ibaraki yang tidak jauh dari Fukushima.
Pasca-tsunami, dipastikan seluruh tenaga kerja magang itu selamat dan aman.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Bupati Jembrana I Putu Artha saat dihubungi di Negara, Minggu mengatakan, karena selain bencana tsunami juga terjadi radiasi nuklir dari PLTN di Fukushima, pihaknya tidak bisa begitu saja datang ke lokasi.
"Di sana kan ada radiasi, pemerintah pusat mengizinkan tidak kami datang ke sana? Hal itulah yang masih kami koordinasikan," katanya.
Menurut dia, selain dengan pemerintah pusat, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan KBRI di Jepang. Komunikasi itu tidak hanya menyangkut rencana keberangkatan pemkab, tapi juga terkait kondisi warga Jembrana yang berada di Jepang. Informasi itu juga diteruskan kepada orang tua para tenaga kerja.
"Kalau anak-anak yang di Jepang sebagian besar masih ingin bertahan di sana, tapi biar orang tuanya terus tidak khawatir terus, kami berikan kabar dan penjelasan," ujar Artha.
Ia juga mengakui, secara teknis, Dinas Dafduknakertrans sudah mengajukan persetujuan ke dirinya untuk segera berangkat ke Jepang. Namun kalau belum ada kepastian dari KBRI maupun pemerintah pusat, bupati menegaskan, pihaknya juga belum bisa memberikan persetujuan.
Kepala Dinas Dafduknaketrans Jembrana Dede Heryady membenarkan jika pihaknya sudah mengajukan surat persetujuan untuk berangkat ke jepang kepada bupati. Surat itu diajukan sekitar dua pekan lalu, selanjutnya pihaknya nunggu perintah berangkat.
Sebelumnya, Dede pada Rabu (23/3) lalu mengatakan, pihaknya tengah menyusun rencana untuk berangkat ke Jepang. Pihaknya berusaha pada April bisa ke Negeri Sakura tersebut dengan juga mengajak perwakilan dari orang tua tenaga magang.
"Itu sesuai dengan aspirasi yang disampaikan para orang tua saat bertemu kami. Tapi jumlahnya hanya satu orang mengingat anggaran kami terbatas," katanya.
Rencananya, Bupati I Putu Artha juga akan datang ke Jepang untuk memberikan motivasi kepada tenaga magang asal Jembrana. Di Jepang terdapat 175 tenaga magang asal Jembrana yang bekerja di Kota Ibaraki yang tidak jauh dari Fukushima.
Pasca-tsunami, dipastikan seluruh tenaga kerja magang itu selamat dan aman.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011