Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, merilis rute bus sekolah di wilayah perkotaan guna memberikan akses transportasi gratis kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, di Kota Singaraja, Rabu, mengatakan, rute telah dirancang dengan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) bersama Satlantas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pendidikan (Disdik).
Koordinasi juga sudah dilakukan dalam rapat bersama dengan perwakilan para sopir angkutan yang ada di Kota Singaraja. Para perwakilan ini setuju untuk operasional bus sekolah ini.
"Targetnya, awal Maret operasional bus ini akan dimulai. Rute telah kami rancang bersama FLLAJ beserta Satlantas Polres Buleleng dan Disdik. Kami targetkan awal bulan Maret sudah beroperasi," jelasnya.
Gunawan mengungkapkan, bus sekolah ini tidak menimbulkan masalah bagi para sopir, terutama sopir angkutan. Namun, operasional ini mencoba meminimalkan kemacetan di Kabupaten Buleleng.
Menurutnya, Buleleng tidak dalam ranah macet dalam hal angkutan tetapi pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan. Untuk mengatasi hal itu dioperasionalkan bus sekolah ini. "Para sopir setuju dengan hal ini. Bus sekolah ini juga gratis," ungkapnya.
Dalam hal ini, terdapat dua bus yaitu bus satu dan bus dua. Kedua bus tersebut berkapasitas 30 tempat duduk. Untuk setiap bus, ditugaskan dua orang tenaga lalu lintas Dishub Buleleng sebagai pengawal siswa-siswa yang menggunakan bus tersebut dari dan ke sekolah.
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk meminimalkan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi saat perjalanan. "Kami akan tugaskan dua tenaga lalu lintas dari Dishub untuk mengawal masing-masing bus yang akan berangkat," ujarnya.
Untuk Bus pertama akan berangkat dari Terminal Sangket. Setelah itu, bus akan melewati rute Jalan Jelantik Gelangsir, Jalan Mayor Metra, Jalan Veteran, Jalan Ngurah Rai, Jalan Letkol Wisnu, Jalan Gajah Mada, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Diponegoro, Jalan Erlangga, Jalan WR Supratman dan berakhir di Terminal Penarukan.
Sementara itu, bus kedua akan melewati jalur sebaliknya. Kedua bus ini akan melayani jalur tersebut pulang pergi. Jalur ini dipilih karena untuk memberikan motivasi untuk mencegah kemacetan di Kota Singaraja.
"Nantinya, untuk daerah pinggiran dan rute ini dinilai bagus, kita akan usahakan pengadaan bus tambahan. Kita juga akan mereview ulang rute-rute dimana masyarakat pengguna bisa diakomodasi dengan lebih baik," tutup Gunawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, di Kota Singaraja, Rabu, mengatakan, rute telah dirancang dengan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) bersama Satlantas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pendidikan (Disdik).
Koordinasi juga sudah dilakukan dalam rapat bersama dengan perwakilan para sopir angkutan yang ada di Kota Singaraja. Para perwakilan ini setuju untuk operasional bus sekolah ini.
"Targetnya, awal Maret operasional bus ini akan dimulai. Rute telah kami rancang bersama FLLAJ beserta Satlantas Polres Buleleng dan Disdik. Kami targetkan awal bulan Maret sudah beroperasi," jelasnya.
Gunawan mengungkapkan, bus sekolah ini tidak menimbulkan masalah bagi para sopir, terutama sopir angkutan. Namun, operasional ini mencoba meminimalkan kemacetan di Kabupaten Buleleng.
Menurutnya, Buleleng tidak dalam ranah macet dalam hal angkutan tetapi pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan. Untuk mengatasi hal itu dioperasionalkan bus sekolah ini. "Para sopir setuju dengan hal ini. Bus sekolah ini juga gratis," ungkapnya.
Dalam hal ini, terdapat dua bus yaitu bus satu dan bus dua. Kedua bus tersebut berkapasitas 30 tempat duduk. Untuk setiap bus, ditugaskan dua orang tenaga lalu lintas Dishub Buleleng sebagai pengawal siswa-siswa yang menggunakan bus tersebut dari dan ke sekolah.
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk meminimalkan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi saat perjalanan. "Kami akan tugaskan dua tenaga lalu lintas dari Dishub untuk mengawal masing-masing bus yang akan berangkat," ujarnya.
Untuk Bus pertama akan berangkat dari Terminal Sangket. Setelah itu, bus akan melewati rute Jalan Jelantik Gelangsir, Jalan Mayor Metra, Jalan Veteran, Jalan Ngurah Rai, Jalan Letkol Wisnu, Jalan Gajah Mada, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Diponegoro, Jalan Erlangga, Jalan WR Supratman dan berakhir di Terminal Penarukan.
Sementara itu, bus kedua akan melewati jalur sebaliknya. Kedua bus ini akan melayani jalur tersebut pulang pergi. Jalur ini dipilih karena untuk memberikan motivasi untuk mencegah kemacetan di Kota Singaraja.
"Nantinya, untuk daerah pinggiran dan rute ini dinilai bagus, kita akan usahakan pengadaan bus tambahan. Kita juga akan mereview ulang rute-rute dimana masyarakat pengguna bisa diakomodasi dengan lebih baik," tutup Gunawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017