Jakarta (Antara Bali) - Menggunakan gadget untuk membuka media sosial memang membuat kepala tidak bisa beristirahat sehingga bisa berakibat insomnia.

Pancaran cahaya dari benda elektronik bisa mempengaruhi tingkat melatonin, yakni hormon pengatur jam internal tubuh (dikenal sebagai ritme circadian), membuat jam tidur berkurang hingga dua jam.

Studi di University of Colorado-Boulder menunjukan bahwa berkemah selama akhir pekan dapat mengatur ulang ritme circadian dan mengembalikan tubuh ke pola tidur normal, dilansir dari laman Reader's Digest.

Studi ini melibatkan sembilan peserta yang pergi berkemah akhir pekan di Pegunungan Rocky saat musim panas. Mereka dibekali senter dan lampu tidur.

Lima partisipan studi diharuskan pergi melakukan kemah modern, memakai lampu elektrik.

Setelah meninjau pola tidur mereka, para peneliti menemukan jam tidur mereka kembali ke normal dan cahaya alami (juga kegelapan) membuat mereka tidak terjaga larut malam.

Bila ingin mengevaluasi waktu tidur tapi tidak bisa kemah, Kenneth Wright, salah seorang penulis penelitian tersebut, menyarankan waktu tidur yang konsisten.

Selain itu, Wright juga menyarankan untuk lebih sering terkena cahaya matahari saat siang dan mengurangi lampu saat malam.

Makanan yang tepat dan mendengarkan musik juga membantu menambah kualitas tidur. (WDY)

Penerjemah: Natisha Andarningtyas

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017