Bangli (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Bali Ayu Pastika menyerahkan bantuan bagi korban bencana tanah longsor di Desa Songan, Kabupaten Bangli, Sabtu

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian jajaran TP PKK terhadap warga yang tengah menghadapi musibah. Kami harap bantuan ini dapat meringankan beban para korban yang hingga saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian," kata Ayu Pastika di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut.

Dalam kesempatan itu, istri orang nomor satu di Bali ini juga menyemangati para korban. Dengan uluran tangan dari berbagai pihak, dia berharap para korban segera bangkit dari kesedihan karena bagaimanapun hidup akan terus berjalan.

Ayu Pastika juga mengapresiasi antusiasme para donatur dari seluruh Bali yang memberi begitu banyak bantuan bagi para korban.

Untuk menghibur para korban, Ayu Pastika juga sempat mempersembahkan sejumlah lagu. Menggandeng penyanyi Bali Dek Ulik dan Galuh Bilen, wanita humoris ini menyanyikan lagu "Tembang Kasmaran"

Hal senada disampaikan Ketua Tim Program Bali Santhi Ketut Rochineng. Pria yang juga Ketua Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali itu berharap para korban dapat segera bangkit dengan semangat baru.

Bencana yang menelan tujuh korban jiwa di desa tersebut, ujar dia, hendaknya menjadi pelajaran agar ke depannya lebih mawas diri. "Kalau hujan, harus lebih waspada. Alam juga harus kita jaga," ucapnya.

Untuk menghibur para korban, Rochineng dan sejumlah artis Bali seperti Bayu KW, Widi Widiana, Yong Sagita dan lainnya mempersembahkan masing-masing satu buah lagu.

Kehadiran para artis Pop Bali tersebut pun mampu membuat para korban melupakan sejenak kepedihan yang mereka hadapi.

Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan berupa 107 paket bahan pokok, layanan kesehatan dan hiburan yang merupakan sinergi TP PKK Provinsi Bali dengan Tim Program Bali Santhi yang diketuai I Ketut Rochineng.

Sementara itu, Perbekel Desa Songan B Jero Lanang mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ayu Pastika dan Tim Program Bali Shanti itu.

"Sebelumnya Bapak Gubernur juga sudah hadir di sini. Langkah tanggap darurat pun telah dilakukan dan sangat membantu warga kami," ujarnya.

Dia berharap bencana ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Menurut dia, masyarakat harus dapat memetik pelajaran dari kejadian ini.

Meskipun masa tanggap darurat telah berakhir, pihaknya belum mengizinkan 25 KK korban longsor untuk kembali ke pemukiman mereka karena kawasan itu memang merupakan zona merah.

"Sesuai hasil koordinasi yang terus kami lakukan, rencananya mereka akan direlokasi," kata Jero Lanang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017