Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Gede Ketut Nugrahita Pendit mendorong para petani untuk menanam cabai rawit guna meningkatkan produksinya guna mengatasi kelangkaan bahan pelengkap penyedap makanan itu.

"Saya berharap petani dalam pola penanaman cabai rawit perlu ditingkatkan sehingga mampu memproduksi cabai secara normal. Melihat dari pengamatan saya bahwa kebutuhan cabai hingga saat ini belum terpenuhi, sehingga harga di pasar juga melambung tinggi hingga kisaran Rp100.000 sampai Rp130.000," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan peluang petani, khususnya yang menanam tanaman cabai rawit, cukup besar, dan ini juga akan mampu meningkatkan penghasilan dan mengangkat perekonomian masyarakat.

"Yang terjadi sekarang cabai rawit di pasar sangat terbatas, sehingga harga sangat melambung tinggi. Di ladang petani pun tanaman cabai rawit tidak berbuah," ucap politikus asal Baturiti, Kabupaten Tabanan itu.

Nugrahita Pendit juga minta Dinas Pertanian dan Holtikultura mendorong kepada para petani untuk dapat bercocok tanaman cabai rawit. Bali masih memiliki lahan cukup luas untuk menanam cabai rawit.

"Saya juga minta kepada pemerintah dan instansi terkait memberi dukungan, dan bila perlu memberikan bibit cabai rawit yang cocok di daerah tersebut," ujarnya.

Selain itu, kata dia, kalangan akademisi agar terus melakukan inovasi dalam menciptakan bibit pertanian yang unggul dan tahan dengan serangan hama penyakit, diantaranya bibit tanaman cabai.

"Para pakar pertanian cukup banyak di Indonesia, namun saya amati masih sedikit menemukan bibit yang bisa dikembangkan di daerah yang cocok ditanami cabai rawit, sehingga para petani dalam menanam masih menggunakan pola lama, yakni pertama asal mau hidup saja, mereka belum memikirkan untuk buahnya," kata Nugrahita Pendit.

Sementara itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali Ketut Sudikerta mengajak warga menerapkan sistem pertanian yang memanfaatkan lahan sempit di daerah perkotaan (urban farming) dengan bertanam cabai rawit di rumah.

"Saat ini beberapa instansi mulai menerapkan sistem pertanian menggunakan lahan sempit untuk ditanami cabai rawit dan sayuran," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017