Denpasar (Antara Bali) - Keinginan untuk berbagi pesan secara efektif dan tanpa benturan, telah membawa Hazmi Srondol, penulis cerita humor, ke dunia lain di luar ilmu teknik yang digelutinya sejak di bangku sekolah.
    
Hazmi, masuk ke dunia tulis menulis dan lebih khusus dengan format humor, sebetulnya berangkat dari keinginan untuk berbagi pesan dan masukan, bahkan sindiran kepada pihak lain dengan cara yang tidak sampai menimbulkan masalah.
    
"Humor secara etimologi konon berasal dari bahasa Latin 'Umor' yang artinya cair atau cairan. Dan pada awalnya tulisan-tuilisan humor ini saya buat memang untuk mencairkan suasana di antara teman-teman kerja saja," katanya.
    
Namun, katanya, semakin dikaji mendalam, ternyata humor itu tidak sekedar melucu atau mengolok-olok. Humor mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan, sindiran, peringatan atau masukan bahkan penyelesaian masalah tanpa perlu sampai menimbulkan konflik.
    
"Bahkan malah menimbulkan kegembiraan dan kesegaran bagi semua pihak. Sangat mirip sekali dengan karakter air yang merupakan awal dari bahasa humor itu sendiri," kata ayah dua anak yang bekerja sebagai staf teknik bidang teknologi jaringan fiber optik dan backbone perusahaan telekomunikasi ini.
    
Lulusan sekolah teknik menengah (STM) ini tidak belajar kepada guru khusus untuk mengasah keterampilan menulisnya hingga menghasilkan ratusan naskah yang siap dibukukan. Ia mengaku, dasa-dasar yang diajarkan di buku sekolah sudah cukup sebagai bekal dalam membuat sebuah tulisan.
    
"Saya juga mengembangkan kemampuan dan hasrat menulis dengan banyak membaca buku-buku motivasi menulis sekaligus membaca berbagai buku maupun tulisan di internet sebagai 'guru'," kata pria kelahiran Semarang, 23 Agustus tahun 1979 yang mengaku sangat menginginkan kehadiran anak perempuan ini.
    
Awalnya dia memang mengalami kesulitan mengubah gaya bahasa lisan menjadi bahasa tulis yang membutuhkan penggunaaan dan pengenalan tanda baca dan aturan-aturan teknis lainnnya.
    
"Tapi benar pepatah kuno Tionghoa yang menyebutkan bahwa 'Guru akan datang ketika murid sudah siap'. Saat saya mulai menulis artikel panjang di salah satu blog (Kompasiana), banyak penulis senior yang tertarik dengan materi dan alur cerita saya. Lalu mereka mengirim pesan pribadi agar melakukan perapihan secara teknis agar alur dan materi yang menarik ini semakin nikmat dan nyaman untuk dikonsumsi pembaca lainnya," katanya.
    
Proses pembelajaram Hazmi yang keluar dari rel ilmu teknik ini telah membuahkan hasil. Novel humor pertamanya telah terbit dengan judul "Srondol Gayus Ke Italy" yang diterbitkan Mesem Media Publising. Kumpulan tulisan dengan tema besar "Humor Cerdas Ala Kantor" itu akan disusul dengan karya-karya lainnya yang bercerita tentang kehidupan pekerja di kantor.
    
"Kesenangan saya menulis itu juga sebenarnya mewakili teman-teman yang menekuni ilmu teknik untuk menunjukan kepada khalayak luas bahwa sebenarnya orang teknik itu juga mampu 'menulis'. Perasaan saya sekarang bahagia dan ada kepuasan tersendiri jika tulisan humor saya mampu menghibur sekaligus  menginspirasi banyak orang," katanya.
    
Mengenai obsesi ke depan, lelaki yang mengaku wajahnya banyak disebut-sebut mirip dengan tersangka penggelapan pajak Gayus Tambunan ini justru di birokrasi, yakni ingin menjadi Menteri Pariwisata.
    
"Karena saya fikir, dengan menjadi menteri tersebut, saya tidak perlu mengambil cuti kerja seperti sekarang ini untuk hobi jalan-jalan saya ke pelosok negeri karena memang sudah menjadi tugasnya. Sehingga saya lebih leluasa bisa menemukan keunikan dan keindahan negeri tercinta ini untuk kemudian  dituliskan serta dibagikan ke masyarakat dunia tentang keindahan bumi Nusantara ini yang konon adalah benua Atlantis yang hilang itu," katanya.
    
Namun, katanya, iklim politik yang masih mengharuskan seorang menteri berasal dari partisan partai, sedangkan dirinya bukan orang partai. "Apabila obsesi ini tidak tercapai, maka saya berencana membuka ladang kebun atau dojo Aikido saja di masa tua kelak," kata penyuka bela diri yang aktif di Dojo Aiki-Kenyukai ini.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011