Denpasar (Antara Bali) - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengevaluasi keamanan plafon pascajatuhnya langit-langit ruangan yang terbuat dari kaca itu di ruang pelaporan atau "check in" terminal keberangkatan internasional pada Minggu (22/1).

"Kami akan mengevaluasi kembali agar lebih aman," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi di Denpasar, Senin.

Yanus memprediksi penyebab jatuhnya langit-langit ruangan tersebut disebabkan karena pergeseran atau pemuaian serta menyusutnya baja pengikat kaca.

Menurut dia, desain plafon yang dibuat miring ke belakang memang sengaja dibuat seperti itu sehingga apabila ada peristiwa terburuk seperti jatuhnya plafon, reruntuhan itu akan jatuh ke area belakang.

"Desain kaca dibuat seperti itu agar tidak membahayakan orang di sekitarnya," imbuhnya.

Terbukti, saat plafon tersebut runtuh tidak mengenai petugas atau calon penumpang di bawahnya.

Sebelumnya pada Minggu (22/1) sekitar pukul 13.35 Wita di area meja pelaporan B-9 yang merupakan gerai maskapai penerbangan Cathay Pasific di Terminal Keberangkatan International Bandara I Gusti Ngurah Rai plafon kaca jatuh.

Saat itu petugas maskapai tengah melayani proses pelaporan calon penumpang pesawat Cathay Pasific CX-784 tujuan Denpasar-Hongkong namun tiba-tiba plafon kaca jatuh dan pecahan kaca berserakan di atas "conveyor" serta di area meja pelaporan.

Tidak ada korban tertimpa reruntuhan, baik dari petugas "Check In" maskapai maupun calon penumpang yang sedang melakukan pelaporan.

Petugas kemudian segera melakukan pembersihan reruntuhan kaca dan proses "check in" calon penumpang tetap berjalan dengan lancar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017