London (Antara Bali) - Delegasi Angkatan Bersenjata Qatar akan mengunjungi Indonesia guna meningkatkan hubungan pertahanan, khususnya mempelajari sistem persenjataan strategis dan mengunjungi industri peralatan militer Indonesia, kata Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha Boy Dharmawan kepada Antara, Jumat.

Keinginan Qatar itu diungkapkan saat Dubes RI untuk Qatar Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi bertemu dengan Kepala Strategic Studies Centre Angkatan Bersenjata Qatar Brigjen Dr. Hamad Mohammed Al Marri dan Senior Consultant and Specialist Advisor, Dr. Osama Kubbar,

Hamad yang menduduki jabatan itu akhir 2016 mengantikan Mayjen Sanad Ali Alnuaimi menyambut baik kunjungan Basri dan Boy Dharmawan ke kantornya di Doha.

Hamad mengungkapkan Qatar ingin meningkatkan hubungan pertahanan dengan negara-negara mayoritas muslim, khususnya Indonesia. Sedangkan Basri menjelaskan perkembangan produk militer PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang telah diekpor ke ASEAN, Afrika dan berbagai negara lainnya.

Hamad tertarik mempelajari sistem persenjataan strategis buatan Indonesia, termasuk mengunjungi pabrik senjata dan berjanji akan menghadiri pameran industri pertahanan terbesar Indo-Defence 2017 yang mempromosikan produk pertahanan militer darat, laut dan dirgantara.

Dia juga mengundang Dubes Basri untuk menghadiri Konferensi Pertahanan dan Keamanan di Qatar pada 5-6 Maret mendatang dan berjanji akan mempertemukan mantan anggota DPR itu dengan Menteri Pertahanan Qatar Dr. Khalid Bin Mohammed Al Attiyah.

Basri mengaku bangga kepada Khalid Bin Mohammed Al Attiyah yang merupakan mantan pilot tempur Angkatan Udara Qatar seperti Basri sendiri.

Sebagai mantan pilot F-16 pertama di Indonesia, Basri merasa pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Qatar nanti berdampak positif kepada peningkatan hubungan pertahanan kedua negara.

Menurut Boy, dalam beberapa tahun terakhir, selain mengimpor berbagai produk alusista dari negara-negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lain dari Pakistan, Turki dan negara lainnya. Saat ini Qatar mengimpor berbagai produk pakaian militer untuk Angkatan Bersenjata Qatar dari PT Sritex Indonesia.

Timur Tengah mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar USD 150 miliar dalam dekade terakhir. Qatar juga sedang mendiversifikasi pembelian alusista dari mancanagara.

"Hal ini tentunya membuka peluang bagi produk militer Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk negara berkembang lainnya," kata Boy. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017