Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para aparatur sipil negara di wilayah itu agar sadar terhadap tugas untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

"Kalian sebagai pelayan masyarakat harus memikirkan rakyat kalian, jangan mikirin diri sendiri saja, pikirkan kenapa masih banyak ada KK miskin, bagaimana cara menanggulanginya, urusan pemerintah itu adalah ngurusin orang miskin," katanya saat mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangli, Selasa.

Ia sangat menginginkan para abdi negara tersebut terjun langsung dan melihat kondisi masyarakatnya seperti apa.

"Sekali-sekali Bupati ajaklah para kepala organisasi perangkat daerah untuk menginap di salah satu KK miskin di Bangli ini sehingga kita bisa tahu apa permasalahan sebenarnya yang mereka hadapi," ujarnya.

Dengan demikian, pemerintah bisa mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh masyarakat miskin tersebut sehingga bantuan yang diberikan pun bisa sesuai dengan yang mereka inginkan dan tidak salah sasaran pemerintah.

Menurut Pastika, pemerintah harus mampu memberikan harapan bagi masyarakatnya, harus mampu memberikan motivasi bagi mereka yang miskin untuk bisa bangkit dari kemiskinannya tersebut, dan pemerintah harus siap mendukung dan membantu mencarikan solusi bagi mereka yang miskin.

Saat ini di Kabupaten Bangli sesuai data BPS terdapat 414 kepala keluarga dengan rumah tidak layak huni. Namun, setelah dilakukan verifikasi sebanyak 293 rumah tidak layak huni yang wajib diberikan bantuan bedah rumah.

Melihat dari data tersebut, diharapkan agar ke semuanya bisa tuntas Mei tahun ini sehingga jika ada yang masih ketinggalan bisa dianggarkan pada anggaran perubahan 2017 dan anggaran induk 2018.

"Rumah-rumah ini harus selesai pada bulan Mei. Jadi kita juga minta dukungan dari TNI dan Polri untuk membantu mengingat lokasinya yang lumayan jauh," kata Pastika.

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dari Pemprov Bali terhadap kemajuan dan pembangunan di Kabupaten Bangli.

Ia juga secara khusus berterima kasih atas dukungan dari Gubernur Bali dalam menangani masalah galian C liar di Songan dan penertiban pedagang kaki lima di objek wisata Kintamani.

"Hal tersebut sudah mampu memberikan dampak yang positif, misalnya tidak adanya lagi truk-truk di wilayah Songan yang dahulunya sangat menggangu dan menyebabkan kemacetan walaupun awalnya sempat terjadi pergolakan," ujarnya.

Saat ini IPM di Bangli berada di urutan nomor delapan dari sembilan kabupaten/kota di Bali.

Dengan adanya kunjungan tersebut, dia berharap Pemprov Bali mampu memberikan petunjuk dan motivasi bagi Pemkab Bangli dan masyarakatnya sehingga ke depan Bangli berada di lima besar dalam IPM.

Walaupun demikian, kata Gianyar, rata-rata pertumbuhan ekonomi Bangli mengalami peningkatan, yakni tercatat 6,21. Angka ini lebih besar daripada rata-rata di Provinsi Bali.

Oleh karena itu, ia sangat mengharapkan adanya dukungan dan bantuan dari Pemprov Bali di bidang infrastruktur, seperti jalan dan juga air bersih, khususnya bagi masyarakat Bangli yang berada di balik Bukit Songan yang menurutnya mencapai 400 KK.

Selain itu, dia juga mengharapkan bantuan adanya peningkatan kualitas jalan dan juga pembuatan "shortcut" yang nantinya dapat menghubungkan wilayah Bangli, Buleleng, dan Karangasem sehingga mampu untuk mendukung perkembangan pariwisata Bangli. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017