Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan Tiongkok yang berbondong-bondong menikmati liburan ke Bali, berpotensi menyalip pelancong asal Australia yang hingga kini menempati urutan teratas dari sepuluh negara terbanyak dalam memasok turis ke Pulau Dewata.

"Kehadiran turis Tiongkok ke Bali yang kini menduduki urutan kedua itu bisa lebih banyak dari masyarakat Australia, apalagi transportasi udara dari negeri tirai bambu ke Bandara Ngurah Rai semakin lancar," kata pengamat Pariwisata Bali, Tjokorda Gde Agung, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan sepak terjang perusahaan penerbangan nasional negeri ini, yakni Garuda Indonesia yang memusatkan perhatiannya terhadap lintasan penerbangan Tiongkok-Denpasar, Bali, dengan pergi-pulang (PP), sudah dapat dipastikan memberikan hasil gemilang.

Adanya angkutan udara relatif lancar menyebabkan angka peningkatan jumlah kunjungan turis asing asal Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen periode Januari-Oktober 2016, merupakan yang capaian tertinggi diantara Negara pemasok turis ke Bali.

Langkah itu sebagai tindak lanjut dari usaha pemerintah memberlakukan "bebas visa" terhadap turis negara sahabat, termasuk asal Tiongkok ke Indonesia, sehingga masyarakat asal salah satu negara Asia itu diharapkan akan terus membanjiri Pulau Dewata.

"Program bebas visa tanpa diimbangi dengan penerbangan ke negara yang bersangkutan mustahil bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis asing dari negeri itu, sebab jembatan udara ini paling berperan dalam memperbanyak kedatangan pelancong," katanya.

Adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali (pergi-pulang) itu dapat dipastikan akan menambah lebih banyak jumlah kunjungan turis dari Negeri Panda itu ke Pulau Dewata, karena adanya fasilitas bebas visa dan angkutan udara yang lancar.

"Saat ini saja, persentase peningkatan turis asal Tiongkok yang berlibur ke Bali cukup tinggi daripada pelancong mancanegara lainnya ke Bali," tambah Tjok Gde Agung sambil menunjukkan data resmi kedatangan turis asing ke daerah ini.

Data Dinas Pariwisata Bali mencatat persentase peningkatan turis Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen yakni dari 602.049 orang menjadi 820.345 orang atau 20,15 persen dari seluruh turis ke Bali 4,07 juta orang.

Kehadiran wisatawan asing asal Tiongkok yang memiliki andil sebesar itu, menempati peringkat kedua setelah Australia sebanyak 954.957 orang atau memiliki andil 23,45 persen dan jumlah kunjungan tersebut dalam waktu singkat.

"Jadi, dengan adanya usaha memperbanyak penerbangan rute Bali - Tiongkok (pergi pulang) dapat dipastikan menambah banyak turis negeri itu ke daerah ini, sebab Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar setelah Australia," demikian Tjok Gde Agung.

Sementara itu, Wakil Konsul Jenderal Tiongkok di Bali, Chen Wei, mengatakan pihaknya segera membangun pusat layanan wisatawan, sehubungan semakin meningkatnya minat masyarakat negeri tirai bambu berwisata ke Pulau Dewata.

Upaya tersebut kini sedang dikoordinasikan bersama pihak terkait dengan harapan pertengahan tahun 2017 dapat terealisasi sekaligus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan Tiongkok.

Pihaknya juga memaksimalkan layanan informasi saat kedatangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dengan harapan tidak menghadapi hambatan dan kendala selama berwisata di Pulau Dewata. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016