Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Bali menggelar pelatihan membuat kerajinan uang kepeng untuk menggugah semangat wirausaha di kalangan generasi muda di daerah itu.
"Kami bersama beberapa perwakilan pemuda di Pulau Dewata belajar membuat beranekaragam kerajinan uang kepeng yang dapat dimanfaatkan untuk dijual kembali," kata Ketua DPP Peradah Bali, Ida Ayu Made Purnamaningsih, Senin.
Ia mengatakan, program tersebut merupakan salah satu terobosan Peradah dalam mengkampanyekan program kewirausahaan kalangan anak muda di Bali.
Pihaknya mendorong generasi muda Bali untuk mandiri dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lain. Bukan hanya terbiasa mencari lapangan pekerjaan.
Pihaknya menambahkan, pelatihan tersebut mendapatkan apresiasi luar biasa dari peserta. "Bukan hanya anak muda tetapi kami juga melibatkan ibu rumah tangga (ITR)," tambahnya.
Salah satu pemateri, Wayan Suarmini mengatakan, pihaknya memberikan penjelasan bahwa uang kepeng (pis bolong) selama ini dikenal masyarakat Bali khususnya Umat Hindu untuk keperluan upacara keagamaan dan gantungan atau hiasan palinggih di pura maupun merajan.
Padahal, kata dia, pis bolong atau uang kepeng bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk kerajinan diantaranya sovenir yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran lokal maupun luar.
Pada kesempatan tersebut dua fasilitator ini memberikan pelatihan pembuatan kerajinan uang kepeng. Diantaranya lamak, gantung-gantungan hingga sovenir berupa cenderamata yang dibentuk sedemikian rupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami bersama beberapa perwakilan pemuda di Pulau Dewata belajar membuat beranekaragam kerajinan uang kepeng yang dapat dimanfaatkan untuk dijual kembali," kata Ketua DPP Peradah Bali, Ida Ayu Made Purnamaningsih, Senin.
Ia mengatakan, program tersebut merupakan salah satu terobosan Peradah dalam mengkampanyekan program kewirausahaan kalangan anak muda di Bali.
Pihaknya mendorong generasi muda Bali untuk mandiri dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lain. Bukan hanya terbiasa mencari lapangan pekerjaan.
Pihaknya menambahkan, pelatihan tersebut mendapatkan apresiasi luar biasa dari peserta. "Bukan hanya anak muda tetapi kami juga melibatkan ibu rumah tangga (ITR)," tambahnya.
Salah satu pemateri, Wayan Suarmini mengatakan, pihaknya memberikan penjelasan bahwa uang kepeng (pis bolong) selama ini dikenal masyarakat Bali khususnya Umat Hindu untuk keperluan upacara keagamaan dan gantungan atau hiasan palinggih di pura maupun merajan.
Padahal, kata dia, pis bolong atau uang kepeng bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk kerajinan diantaranya sovenir yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran lokal maupun luar.
Pada kesempatan tersebut dua fasilitator ini memberikan pelatihan pembuatan kerajinan uang kepeng. Diantaranya lamak, gantung-gantungan hingga sovenir berupa cenderamata yang dibentuk sedemikian rupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016