Nusa Penida (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat untuk ikut menjaga rumah sakit pratama di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, seiring dengan rampungnya pembangunan fisik RS tersebut.
"Jangan sampai dibiarkan aksi-aksi seperti ini (pencurian lampu RS) terulang lagi. Pemerintah sudah sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat Nusa Penida, jadi sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya," kata Pastika saat meninjau proyek RS tersebut, di Nusa Penida, Klungkung, Minggu.
Pembangunan fisik RS berstatus pratama tersebut, sudah rampung 100 persen sejak November 2016. Selanjutnya RS segera dilengkapi dengan alat kesehatan yang akan terealisasi pada 2017.
Sementara menunggu kesiapan alat kesehatan, masyarakat sekitar diharapkan turut menjaga rumah sakit tersebut. Dia sendiri mengaku puas dengan kualitas rumah sakit yang pengerjaan fisiknya dilakukan oleh PT Asri Cipta Natha Alam.
Menurut dia, kualitas bangunan sudah memenuhi standar yang diharapkan. Hal itu bisa dilihat dari kualitas ruang operasi hingga kualitas dinding dan keramik.
Dia berharap, dengan kualitas yang sudah sedemikian rupa, keberadaan rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan warga akan pelayanan kesehatan sehingga tidak usah menunggu dibawa ke Pulau Bali lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan pembangunan fisik rumah sakit ini menelan anggaran sekitar Rp17,7 miliar.
Mengenai kekurangan seperti alat kesehatan sudah dianggarkan tahun 2017 dengan perkiraan anggaran sekitar Rp16 miliar yang merupakan sharing APBD Pemprov Bali sebesar Rp8 miliar dan sisanya APBD Pemkab Klungkung.
Sementara hal lain yang harus dipenuhi terkait dengan bangunan fisik di rumah sakit ini adalah pembangunan mess untuk sembilan dokter yang diperkirakan menelan biaya Rp2,7 miliar.
Selain itu hal yang masih diperlukan adalah biaya untuk aspal jalan menuju RS sekitar Rp700 juta serta tembok keliling RS.
Proyek lain yang ditinjau Pastika di Nusa Penida adalah jalan lingkar, unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) 541 Lalang Sari di Desa Sakti dan Simantri 615 Santi Amerta di Desa Klumpu serta meninjau penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Sinar Harapan di Desa Batununggul.
Mengenai proyek jalan lingkar, Pastika berharap agar Pemkab Klungkung lebih aktif melakukan pendekatan ke pusat untuk pendanaannya, terlebih Pemprov Bali sudah memfasilitasi dengan menggelar rapat yang melibatkan sejumlah kementerian beberapa waktu lalu.
Menurut Pastika, hal itu harus dijadikan momentum untuk menjemput bola, mengingat program Nawacitta besutan pusat itu memfokuskan pembangunan dari pinggiran, dan Nusa Penida termasuk pulau terluar Bali yang harus mendapatkan prioritas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Jangan sampai dibiarkan aksi-aksi seperti ini (pencurian lampu RS) terulang lagi. Pemerintah sudah sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat Nusa Penida, jadi sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya," kata Pastika saat meninjau proyek RS tersebut, di Nusa Penida, Klungkung, Minggu.
Pembangunan fisik RS berstatus pratama tersebut, sudah rampung 100 persen sejak November 2016. Selanjutnya RS segera dilengkapi dengan alat kesehatan yang akan terealisasi pada 2017.
Sementara menunggu kesiapan alat kesehatan, masyarakat sekitar diharapkan turut menjaga rumah sakit tersebut. Dia sendiri mengaku puas dengan kualitas rumah sakit yang pengerjaan fisiknya dilakukan oleh PT Asri Cipta Natha Alam.
Menurut dia, kualitas bangunan sudah memenuhi standar yang diharapkan. Hal itu bisa dilihat dari kualitas ruang operasi hingga kualitas dinding dan keramik.
Dia berharap, dengan kualitas yang sudah sedemikian rupa, keberadaan rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan warga akan pelayanan kesehatan sehingga tidak usah menunggu dibawa ke Pulau Bali lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan pembangunan fisik rumah sakit ini menelan anggaran sekitar Rp17,7 miliar.
Mengenai kekurangan seperti alat kesehatan sudah dianggarkan tahun 2017 dengan perkiraan anggaran sekitar Rp16 miliar yang merupakan sharing APBD Pemprov Bali sebesar Rp8 miliar dan sisanya APBD Pemkab Klungkung.
Sementara hal lain yang harus dipenuhi terkait dengan bangunan fisik di rumah sakit ini adalah pembangunan mess untuk sembilan dokter yang diperkirakan menelan biaya Rp2,7 miliar.
Selain itu hal yang masih diperlukan adalah biaya untuk aspal jalan menuju RS sekitar Rp700 juta serta tembok keliling RS.
Proyek lain yang ditinjau Pastika di Nusa Penida adalah jalan lingkar, unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) 541 Lalang Sari di Desa Sakti dan Simantri 615 Santi Amerta di Desa Klumpu serta meninjau penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Sinar Harapan di Desa Batununggul.
Mengenai proyek jalan lingkar, Pastika berharap agar Pemkab Klungkung lebih aktif melakukan pendekatan ke pusat untuk pendanaannya, terlebih Pemprov Bali sudah memfasilitasi dengan menggelar rapat yang melibatkan sejumlah kementerian beberapa waktu lalu.
Menurut Pastika, hal itu harus dijadikan momentum untuk menjemput bola, mengingat program Nawacitta besutan pusat itu memfokuskan pembangunan dari pinggiran, dan Nusa Penida termasuk pulau terluar Bali yang harus mendapatkan prioritas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016