Menteri ESDM dorong pengembangan EBT lebih kompetitif dan terjangkau

Jakarta (Antara) -- Menteri Energi dan Sumber Daya Terbarukan Ignasius Jonan mendorong agar pengembangan energi baru terbarukan (EBT) lebih kompetitif dan terjangkau. Hal tersebut disampaikan Jonan saat meresmikan acara IndoEBTKE ConEx 2017 in conjunction with Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2017 yang diselenggarakan pada 13-15 September 2017 di Balai Kartini Jakarta.

"Pemerintah sepakat bauran energi harus tercapai dengan catatan pemenuhan keekonomian harus terjangkau. Saya yakin kedepannya harga EBT akan kompetitif," ujar Jonan.

Pemerintah, lanjut Jonan, telah menargetkan bauran energi yang berasal dari sumber EBT sebesar 25 persen pada 2025. Berlandaskan komitmen tersebut, pemerintah konsisten untuk terus memaksimalkan pemanfaatan EBT yang ekonomis.

"Komitmen pemerintah terhadap EBT tidak sangat kuat. Pada COP21 di Paris, Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengusahakan adanya bauran energi sebesar 23% di 2025," kata Jonan.

Peningkatan akses energi
Pada tahun 2017, pemerintah tengah gencar meningkatkan akses energi dan keandalan pasokan di seluruh pelosok nusantara, baik berupa peningkatan rasio elektrifikasi dan peningkatan kapasitas energi di sektor EBT. "Arahan Presiden Joko Widodo ada tiga hal yang harus dipenuhi, yaitu ketersediaan listrik, distribusi dan harga terjangkau," jelas Jonan.

Jonan menambahkan, guna mendorong penggunaan energi bersih, pemerintah tidak pernah mengurangi komitmennya dalam pengembangan EBT, sesuai dengan komitmen Presiden pada COP 21 di Paris. Untuk itu, dalam penyelenggaraan tahun ini, IndoEBTKE ConEx in conjunction with Bali Clean Energy Forum (BCEF) mengambil tema "Renewable Energy is a Solution for Energy Security and Paris Agreement".

Terdapat empat poin kesepakatan yang akan ditandatangani, yakni:
  1. Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dengan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia tentang Solar Fotovoltaik pada Atap Bangunan Baru Perumahan;
  2. Penandatanganan Kerjasama Pendanaan untuk Pengembangan Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) antara PT. PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tentang Kerja Sama 3. Pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP);
  3. Kerjasama Riset, Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Panas Bumi antara Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Trisakti, PT PLN (Persero), dan PT Geodipa Energi (Persero);
  4. Penandatangan kerjasama antara Balitbang Kementerian ESDM dengan China National Petroleum Corporation tentang Percepatan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral di Indonesia.
IndoEBTKE ConEx merupakan acara rutin setiap tahun yang diselenggarakan Direktorat Jenderal EBTKE bersama dengan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan telah dimulai sejak tahun 2012 yang bertujuan untuk mensinergikan pemikiran dan tindakan seluruh pemangku kepentingan energi baru, terbarukan dan konservasi energi dalam membangun ketahanan energi nasional.

Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2017