Kudus (ANTARA) - Produksi benih ikan lele di Balai Benih Ikan (BBI) Hadipolo milik Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini mengalami penurunan karena faktor cuaca yang kurang mendukung.

"Cuaca yang terjadi untuk ikan terlalu dingin sehingga banyak indukan lele yang bertelur, namun tidak bisa menetas," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Pertanian dan Perikanan Abdullah Muttaqin di Kudus, Kamis (1/8).

Pada kondisi normal, kata dia, tiga ekor indukan lele bisa menghasilkan 30.000-an ekor anakan, sedangkan anakan yang siap dijual berkisar 20.000 ekor.

Akan tetapi, lanjut dia, untuk saat ini hanya separuhnya saja sehingga permintaan dari para pembudidaya ikan lele belum bisa dipenuhi.

Karena faktor cuaca yang kurang mendukung, untuk indukan lain yang siap kawin akhirnya harus dilakukan penundaan karena dikhawatirkan hasilnya tidak jauh berbeda dengan indukan sebelumnya.

Ia mencatat jumlah indukan lele yang dimiliki mencapai 80-an ekor lebih sehingga tingkat produksi benih ikan lele bisa dimaksimalkan sesuai permintaan.

Jumlah pembudi daya yang antre mendapatkan benih dari BBI hingga kini cukup banyak karena permintaannya jika ditotal bisa mencapai ratusan ekor benih.

Hanya saja, karena faktor cuaca berdampak pada produktivitas benih ikan lele menjadi menurun sehingga tidak bisa memenuhi permintaan.

"Kondisi yang terjadi di BBI juga dialami pembudi daya ikan yang memiliki unit pembenihan rakyat (UPR)," ujarnya.

Akibatnya, harga benih ikan lele di pasaran mengalami lonjakan dari sebelumnya dijual Rp100 per ekor, kini bisa naik menjadi Rp150 per ekor benih dengan ukuran antara 5-7 sentimeter.

BBI di Hadipolo memiliki 14 kolam ikan masing-masing berukuran 10x6 meter. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019