Pojok kreatif berfungsi mempertajam kemampuan sensorik dan motorik pada anak dengan alat permainan yang edukatif, menghibur dan sekaligus mengasah kemampuan kreativitas anak
Jakarta (ANTARA) - Ketua Program Studi Periklanan Kreatif Vokasi Universitas Indonesia Sri Rahayu mengatakan Pojok Kreatif UI mengajak siswa taman kanak-kanak melek media sosial.

"Pojok kreatif berfungsi mempertajam kemampuan sensorik dan motorik pada anak dengan alat permainan yang edukatif, menghibur dan sekaligus mengasah kemampuan kreativitas anak," kata Ayu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/7).

Ia mengatakan di tahap awal UI meresmikan Pojok Kreatif di TK Aisyiyah Bustanul Athfal-1 Beji, Depok, dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional. Kegiatan itu merupakan program Aksi UI Ramah Anak yang mengusung tema #CreativeDay: Pengembangan Pojok Kreatif Ramah Anak.

Kegiatan di TK ABA itu, kata dia, juga diperkuat dengan edukasi lewat talkshow tentang efek negatif penggunaan gawai berlebihan pada kesehatan anak untuk orang tua dan guru. Selain itu, terdapat kegiatan creative day yang mengajak anak-anak untuk melakukan permainan kreatif.

Baca juga: Mengurangi hoaks, pembatasan medsos atau literasi digital?

"Pojok Kreatif UI Ramah Anak merupakan wadah yang diinisiasi sebagai pengembangan kreativitas untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak," kata dia.

Kehadiran teknologi dalam gadget, kata dia, jangan membuat anak menjadi kurang aktivitas fisik, mental dan interaksi sosial.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Rodri Tanoto mendorong para orang tua lebih tanggap tentang waktu yang diperbolehkan untuk anak bermain dengan gawainya sehingga dampak negatif pada fisik maupun mental dapat dihindari sedari dini.

Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Edy Kuscahyanto mengapresiasi kegiatan literasi medsos bagi anak TK ABA. Dia berharap kegiatan tersebut dapat diperluas di sekolah lain sehingga manfaat positif aktivitas itu dapat menyebar.

"Saya berharap kegiatan seperti ini terus diperluas di semua TK ABA sehingga memperkaya wawasan baik guru maupun orang tua dalam hal tumbuh kembang anak," kata dia.

Baca juga: Literasi digital kunci menjaga medsos bersih dari ujaran kebencian
Baca juga: Literasi digital kunci menjaga medsos bersih dari ujaran kebencian

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019