Jakarta (ANTARA) - Jika Anda ingin mengurangi berat badan anak yang mengalami obesitas bukan dengan mengurangi porsi makannya, melainkan mengganti jenis makanannya, kata dokter Spesialis Anak dr Yovita Ananta, SpA, MHSM.

Menurut dia, dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (18/7), sebaiknya jangan menyediakan makanan berkalori tinggi dan mengandung banyak gula semisal es krim atau cokelat. Ganti dengan buah, yoghurt atau sereal untuk menurunkan asupan kalori.

"Di rumah jangan disediakan makanan tinggi kalori. Jadi dia mau cheat di mana, di kulkas enggak ada. Misalnya es krim, cokelat yang bisa meningkatkan berat badannya," tutur Yovita.

Untuk jadwal makan besar, ujarnya, tetap tiga kali sehari ditambah camilan dua kali berupa buah dan sayur, lalu air putih di antara jadwal makan utama.

Susu sebaiknya tetap diberikan pada anak, namun jumlahnya mesti dibatasi. Anak di atas usia satu tahun misalnya, hanya membutuhkan 500 mg per hari. Kalau perlu, kata Yovita, ganti jenis susunya dengan yang rendah lemak.

Ia kemudian mengingatkan, perubahan perilaku makan tersebut tidak bisa langsung diterapkan seketika. Orang tua berperan memberikan contoh pola makan yang sehat tanpa memaksa anak.

"Pelan-pelan. Biasanya tidak bisa satu atau dua hari untuk mengubah perilaku itu. Dilihat orang tua jadi model. Bukan dipaksa," kata dia.

Selain asupan makanan, anak yang obesitas juga perlu melakukan aktivitas fisik rutin minimal tiga kali dalam seminggu untuk menurunkan berat badannya ke angka normal.

Baca juga: Anak terlanjur obesitas? Ini yang bisa dilakukan
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019