Angin kencang berkecepatan 25 knots berpotensi terjadi di perairan sebelah barat Raja Ampat dan Fakfak. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter
Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Manokwari mengingatkan warga agar mewaspadai cuaca ekstrim di sejumlah wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat, pada Rabu (17/7) hingga Kamis (18/7) .

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Papua Barat, Denny Putiray, Selasa (16/7), mengutarakan, angin kencang berkecepatan 25 knots berpotensi terjadi di perairan sebelah barat Raja Ampat dan Fakfak. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter.

"Ini perkiraan cuaca untuk besok hingga lusa (Rabu-Kamis 17-18/7). Masyarakat terutama nelayan sebaiknya waspada," kata Denny.

Selain Raja Ampat dan Fakfak, angin kencang dan gelombang tinggi pun berpotensi terjadi di Perairan Pasifik Utara Papua dan Halmahera Maluku Utara. Tinggi gelombang di wilayah itu pun diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi Laut Pasifik

"Untuk Manokwari ada potensi kemunculan awan cumulunimbus. Awan ini bisa menimbulkan hujan disertai petir," katanya lagi.

Potensi serupa ada di wilayah perairan Sarmi dan Jayapura, Papua. Awan gelap cumulunimbus pun diperkirakan terjadi di Raja Ampat, Sorong, Kaimana dan perairan Teluk Cenderawasih.

Berdasarkan analisa dari hasil citra satelit, lanjut Denny, sebagian besar wilayah Papua Barat pada Rabu (18/7) diperkirakan terjadi hujan lokal.

"Suhu dan kelembaban udara rata-rata sama. Arah angin yang bervariasi, ada yang mengarah ke tenggara, utara, selatan, barat daya dan timur. Ini yang membuat adanya konvergensi. Angin bertemu pada satu titik dan dapat menimbulkan awan gelap," kata dia menjelaskan.

Baca juga: BMKG: Angin kencang melanda NTT hingga Agustus

Pewarta: Toyiban
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019