Auckland (ANTARA) - Sebanyak 48 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempromosikan produk-produk terbaiknya di ajang Pameran Pacific Exposition yang digelar pada 11-14 Juli 2019 di Auckland, Selandia Baru.

Asisten Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Rainoc kepada Antara di Auckland, Senin, mengatakan dalam pameran Pacific Exposition 2019 ini, pihaknya membawa 48 BUMN yang dipilih akan memiliki pasar di kawasan Pasifik.

"Ke-48 BUMN ditaksir memiliki pasar di sektor industri strategis, energi, semen dan media pada kawasan Pasifik," katanya.

Baca juga: 123 perusahaan berpartisipasi dalam Pacific Exposition 2019

Menurut Rainoc, misalnya saja PT Dirgantara Indonesia yang diketahui sangat dibutuhkan oleh pulau-pulau di Pasifik di mana setelah dilaksanakannya Business Matching, terdapat pembicaraan lanjutan antara PT DI dan pembeli.

"Bahkan PT Dahana sudah berkontrak untuk wilayah Pasifik yakni Fiji dan Australia," ujarnya.

Dia menjelaskan sudah ada perjanjian dengan PT Dahana untuk mendukung kebutuhan bahan peledak bagi Australia dan Fiji, artinya cukup material dengan total transaksi dengan calon pembeli tersebut mencapai 50,2 juta dolar AS.

"Ini pertama kalinya BUMN mengenalkan produknya, tapi ke depan saya pikir berpotensi, Selandia Baru dan Australia, daerah ini belum banyak pelaku bisnis dan Indonesia belum banyak masuk ke wilayah tersebut," katanya lagi.

Sekadar diketahui, transaksi potensial yang dicatat per 14 Juli 2019 yakni senilai 70,03 juta dolar AS, di mana nilai ini terdiri dari industri strategis senilai 6,9 juta dolar AS untuk produk bahan peledak dari PT Dahana dan produk pencetakan alat transaksi pembayaran dari Perum Peruri.

Selain itu, dari BUMN lainnya seperti Hotel Indonesia Natour, Sarinah, ITDC, PTPN 3 senilai 50,2 juta dolar AS untuk produk hospitality, kopi, teh, industri MICE  dan kerajinan.

Baca juga: Kemendag: Pacific Exposition hasilkan 70,03 juta dolar AS

Baca juga: Dubes Tantowi puas atas suksesnya penyelenggaraan Pacific Exposition

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019