Beirut (ANTARA) -

Hizbullah dukungan Iran memangkas jumlah pasukannya di Suriah saat pertempuran mereda meski pihaknya masih memiliki anggota di seluruh negeri, kata pemimpin mereka pada Jumat.

Gerakan Syiah Lebanon bersenjata lengkap memainkan peran penting dalam perang di negara tetangga, dengan membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad yang merebut kembali sebagian besar wilayah di negaranya.

"Tidak ada wilayah di Suriah yang kami kosongkan sepenuhnya, namun tidak perlu jumlah (pasukan) tersebut tetap sama," kata Sayyed Hassan Nasrallah dalam wawancara dengan stasiun TV milik Hizbullah al-Manar.

"Kami telah memangkas jumlah pasukan berdasarkan kebutuhan situasi saat ini."

Militer Presiden Bashar al-Assad memberangus pemberontak dan milisi ISIS berkat bantuan kekuatan udara Rusia dan dukungan milisi Teheran. Namun lebih dari delapan tahun perang membuat Suriah terbagi-bagi atas pengaruh AS, Rusia, Turki dan Iran sehingga tampaknya tidak mungkin untuk disatukan kembali dalam waktu dekat.

Sumber: Reuters
Baca juga: Hizbullah bersiap tarik pasukan dari Irak setelah ISIS kalah
​​​​​​​Baca juga: Hizbullah tuduh Saudi pancing Israel perangi Lebanon
​​​​​​​
Baca juga: Langkah keras ekonomi terhadap Suriah dinilai sengsarakan rakyat
Baca juga: Jerman diwajibkan pulangkan keluarga anggota ISIS dari Suriah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019