Makassar (ANTARA) - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 di Kota Makassar akan turut menampilkan anak berkebutuhan khusus atau difabel, yaitu memimpin lagu Indonesia Raya pada pembukaan acara di Lapangan Karebosi Makassar, 23 Juli 2019.

Kepala Bidang Data dan Informasi Gender Anak DPPPA Sulsel, Suciati Sapta Margani yang ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu menyampaikan penampilan tersebut sekaligus menjadi pembeda di even nasional tersebut dari event-event serupa yang telah digelar.

Sebab HAN yang diadakan di Makassar pertama kali melibatkan anak berkebutuhan khusus. Langkah tersebut diambil mengingat semua anak berhak bergembira dan berkreativitas.

"Jadi dari grup paduan suara, anak-anak kita penyandang tuna rungu akan ikut dalam grup ini dan dengan bahasa isyarat dia akan memimpin lagu Indonesia Raya di hadapan Presiden yang dijadwalkan hadir," ungkapnya.

Keterlibatan anak berkebutuhan khusus memiliki tujuan utama menciptakan kebahagiaan kepada seluruh anak Indonesia tanpa membeda-bedakan mereka, sejalan dengan tema, "Kita Anak Indonesia, Kita Gembira".

"Pesan yang ingin kami sampaikan bahwa semua anak mempunyai potensi bahkan anak disabilitas sekali pun. Mereka punya kesempatan yang sama," tandasnya.
Baca juga: Tujuh anak berkebutuhan khusus Surabaya ikuti pendidikan di Liverpool

Pembukaan HAN 2019 juga akan menghadirkan lebih dari 400 perwakilan Forum Anak Nasional (FAN) yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se Indonesia.

Selain itu, bukan hanya anak berkebutuhan khusus saja yang akan terlibat, tetapi hampir semua pengisi acara pada puncak HAN akan melibatkan anak-anak. Mulai dari Master of Ceremony (MC), pembaca doa hingga berbagai pengisi acara yang akan menghibur ribuan undangan yang hadir.

Ke-4000 anak dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan ditambah perwakilan forum anak dari kabupaten/kota masing-masing akan hadir, sehingga ditaksir ada sekitar 5000 anak akan menyambut Presiden Joko Widodo di Lapangan Karebosi Makassar pada perhelatan HAN 2019.
Baca juga: Seluruh bangunan di Yogyakarta diwajibkan ramah difabel
Baca juga: Seluruh bangunan di Yogyakarta diwajibkan ramah difabel

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019