Padang, (ANTARA) - PT Maybank Indonesia membuka cabang syariah di Padang sebagai upaya memperluas segmen pasar dan mendukung perkembangan ekonomi syariah.

"Hadirnya kantor cabang syariah ini diharapkan dapat menjadi pilihan masyarakat sekitar dan meningkatkan porsi layanan Syariah Maybank Indonesia terhadap industri perbankan Kota Padang," kata Direktur Operasional Maybank Indonesia Widya Permana di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu pada peresmian kantor cabang syariah berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman no 14 Padang, dihadiri Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama , Plt Kepala OJK Sumbar Darwisman, Sekda Kota Padang Amasrul serta undangan lainnya.

Menurut dia pembukaan kantor ini merupakan wujud komitmen Maybank Indonesia dalam menerapkan strategi Sharia First yang memprioritaskan produk Syariah kepada nasabah baru maupun nasabah lama selama relevan dan sesuai dengan kebutuhan.

Ia berharap pembukaan kantor cabang syariah diproyeksikan mampu meningkatkan penetrasi Maybank Indonesia khususnya pada perbankan syariah serta dapat mendukung kegiatan pertumbuhan ekonomi kota Padang.

Widya menyebutkan saat ini Maybank Indonesia memiliki 14 kantor cabang dan dua kantor cabang pembantu syariah dengan sejumlah produk mulai dari tabungan MyArafah dengan akad Mudharabah Mutlaqah untuk merencanakan ibadah Haji Reguler atau Umrah sesuai keinginan nasabah.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Darwisman menyebutkan saat ini aset perbankan syariah di Sumbar mencapai Rp5,58 triliun atau sekitar delapan persen dari total aset perbankan.

"Sedangkan dana masyarakat yang berhasil dihimpun mencapai Rp4,44 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp4,1 triliun," ujarnya.

Sejalan dengan itu Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengatakan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Sumbar cukup besar.

Ia mengatakan salah satu upaya untuk mengembangkan keuangan syariah di Sumbar adalah dengan melibatkan peran ulama.

"Selama ini sudah sering dilaksanakan pertemuan dan diskusi membahas tentang ekonomi syariah akan tetapi belum sampai ke masyarakat," kata dia.

Menurutnya corong utama keuangan syariah adalah ulama dengan menyampaikan idenya lewat khutbah jumat hingga pengajian di masyarakat.
Oleh sebab itu perlu sinergi antara pemangku kepentingan ekonomi syariah dengan ulama sehingga pengembangan ekonomi syariah kian meluas, ujarnya.

Baca juga: Sinergi Maybank Indonesia-Global Wakaf untuk umat

Baca juga: Maybank Indonesia umumkan penyelenggaraan dan registrasi Maybank Bali Marathon 2019

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019