Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) mengajak seluruh anak bangsa untuk bersama-sama mengawal dan berpartisipasi dalam proses Pemilihan Rektor UI periode 2019 – 2024.

“Pendaftaran Rektor UI terbuka bagi umum, bagi putera-puteri terbaik bangsa dimanapun bisa mendaftar, namun tentunya memenuhi persyaratan," kata Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI Saleh Husin saat konferensi pers di Gedung Rektorat UI, Depok, Rabu.

Pendaftaran Bakal Calon Rektor UI dapat dilakukan secara daring (online) mulai 10 Juli hingga 2 Agustus 2019 melalui situs pemilihanrektor.ui.ac.id.

Saleh berharap Rektor UI yang terpilih memiliki visi jauh ke depan, mampu membangun sinergi yang kuat antara jaringan nasional, regional hingga internasional dan dunia Industri.

Diharapkan calon Rektor nantinya juga memiliki semangat kerja yang luar biasa karena tantangan perguruan tinggi ke depan semakin berat. "Membangun UI juga turut membangun bangsa Indonesia," ujarnya.

Hadir dalam konferensi pers tersebut selain Ketua MWA UI Saleh Husin, hadir juga Ketua P3CR (Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI) Prof. Dr. Yoki Yolizar, Sekretaris P3CR Dr. Donny Gahral Adian, M. Hum dan Pansus Pilrek UI Prof. drh. Wiku Adisasmito, MSc. Ph.D .

Proses pemilihan Rektor terdiri atas penjaringan, penyaringan, dan penetapan, serta pelantikan. Sejalan dengan tahapan tersebut, akan dilakukan klarifikasi, verifikasi, dan seleksi yang akan menghasilkan setidaknya 20 calon rektor terjaring dimana Pengumuman 20 Calon Rektor akan dilakukan pada 2 September 2019.

Berikutnya akan dilakukan proses penyaringan oleh Pansus Pemilihan Rektor (Pilrek) pada 2-15 September dan akan tersaring tujuh Calon Rektor yang diumumkan pada 16 September 2019.

Tahapan selanjutnya, ketujuh Calon Rektor Tersaring akan melakukan presentasi di depan para pakar.

Kemudian akan diumumkan tiga Besar Calon Rektor pada 20 September 2019. Tahapan akhir, ketiga Calon Rektor tersebut akan menjalankan Debat Publik pada 23 September 2019. Hasil akhir yaitu Penetapan Rektor Terpilih akan dilaksanakan pada 25 September 2019.

Adapun syarat dan kriteria menjadi Calon Rektor UI adalah pertama warga negara Indonesia, kedua belum berusia 60 (enam puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Rektor sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Selanjutnya, ketiga sehat jasmani dan jiwa berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah yang ditentukan oleh Pansus Pilrek

Keempat berpendidikan Doktor dari perguruan tinggi yang terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI berdasarkan tanda lulus yang sah atau berpendidikan doktor dari perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan oleh Kemenristekdikti.

Kelima nenyerahkan Daftar Riwayat Hidup termasuk data tentang pekerjaan, pengalaman, pendidikan dan keluarga serta NPWP dan SPT terakhir.

Keenam membuat makalah maksimal 10 halaman yang berisi motif calon untuk menjadi rektor, pemikiran mengenai Renstra UI dan program kerja yang mengacu kepada Kebijakan Umum Ul dan gambaran diri atau uraian tentang diri sendiri.

Ketujuh menandatangani surat kesanggupan untuk menjadi Rektor, memberikan komitmen bekerja penuh waktu, dievaluasi secara berkala dalam jabatannya sebagai Rektor, mundur atau menerima diberhentikan jika dinilai oleh MWA tidak sanggup memenuhi tanggungjawabnya.

Kedelapan menyerahkan surat pernyataan bermaterai bahwa yang bersangkutan bukan anggota partai politik

Kesembilan menyerahkan surat pernyataan bermaterai bahwa yang bersangkutan bebas dari kepentingan politik, ekonomi, maupun kepentingan pihak di luar UI lainnya yang bertentangan dengan kepentingan UI.

Kesepuluh menyerahkan surat pernyataan bermaterai, bahwa yang bersangkutan tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Masa jabatan Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met selaku Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2014 - 2019 akan berakhir pada 4 Desember 2019.

Untuk itu, UI membuka pendaftaran calon Rektor baru periode 2019 - 2024.*

Baca juga: Pendaftaran calon Rektor UI dibuka Juli
Baca juga: Aksi solidaritas tak terkait UI secara kelembagaan

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019