Inovasi-inovasi tersebut yang kemudian saat ini telah menjadi rujukan dan pilot project sehingga mulai diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitasi dan produksi ikan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan mas
Sleman (ANTARA) - Peneliti Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) Kusdiantoro menyebutkan bahwa Kabupaten Sleman menjadi salah satu wilayah yang mendapat apresiasi dalam pengembangan dan budi daya sektor pertanian dan perikanan beberapa tahun terakhir.

"Apresiasi tersebut diberikan atas berbagai inovasi yang telah dilakukan di wilayah Kabupaten Sleman dalam sektor pertanian dan perikanan," kata Kusdiantoro pada acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) 2019 di Pakem, Sleman, Selasa.

Ia mencontohkan inovasi tersebut diantaranya kawasan Mina Ngremboko, di Bokesan, Kecamatan Ngemplak, Sleman yang telah melegenda tingkat nasional bahkan, saat ini telah menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP).

"Jadi dari banyak wilayah saat ini sudah banyak yang berlatih kegiatan budidaya dan pengolahan di Mina Ngremboko," katanya.

Kusdiantoro juga menyebutkan inovasi lain yang mendapatkan perhatian pihaknya yaitu kampung nila yang telah dicanangkan salah satu desa inovasi dengan memperkenalkan hasil-hasil riset mengenai ikan nila kepada masyarakat sehingga bisa diterapkan langsung oleh masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan produksi ikan nila.

"Inovasi-inovasi tersebut yang kemudian saat ini telah menjadi rujukan dan pilot project sehingga mulai diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitasi dan produksi ikan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Sleman ini sudah melaksanakan visi yang sangat jelas dimana masyarakatnya diarahkan kepada pertanian dan perikanan. Kedua masyarakatnya sudah punya pasion dalam kegiatan pertanian dan perikanan.

"Ketiga sudah action bukan lagi teoritis tapi sudah menerapkan, contohnya sudah ada. Dan terakhir sudah melakukan kolaborasi," katanya.

Kegiatan Peda KTNA DIY 2019 yang mengusung tema Melalui Penguatan Pemuda dan Kelembagaan Tani Nelayan, Kita Wujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Berkelanjutan ini setidaknya diikuti 500 petani/nelayan dan juga diikuti oleh 16 Perusahaan baik BUMN maupun swasta.

Kegiatan Peda KTNA 2019 ini meliputi Temu Wicara, Rembug Madya, Rembug Utama, Seminar KTNA, Seminar PERHIPTANI, Rembug P4S, Rembug Ikamaja, Bazar dan Pameran Pembangunan Pertanian.

Selain itu juga Temu Usaha Pertanian, Pangan, Perikanan dan Kehutanan, Lomba Stand Pameran, Lomba Kreasi Taman Sayur Mini, Lomba Gelar Karya/Temu Teknologi, Display Teknologi Produksi pertanian, Pangan dan Perikanan, Lantip Trengginas KTNA DIY.

Kemudian Outbond Kesadaran Lingkungan dan Keakraban, Festival dan Lomba Kesenian, Festival Memedi Sawah, Kerja Bakti, Senam Sehat Massal dan Penanaman Tanaman Penghijauan.


Baca juga: KKP bangkitkan kembali budi daya ikan di Pandeglang

Baca juga: KKP dorong budi daya perikanan berbasis perubahan iklim


 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019