Sleman (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya mengambil kebijakan untuk menambah kuota peserta didik baru setelah munculnya permasalahan dalam sistem daring (online) PPDB tingkat SMP Negeri.

"Memang kemarin ada permasalahan pada sistem PPDB SMPN tahun ajaran 2019/2020. Hal tersebut terjadi akibat kesalahan sistemik sehingga mengakibatkan pemeringkatan menjadi kacau," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Sri Wantini di Sleman, Jumat.

Menurut dia, akibat dari kacaunya sistem PPDB daring membuat nama calon siswa yang seharusnya diterima hilang serta ada calon siswa yang seharusnya diterima di sekolah pilihan pertama justru terlempar di pilihan lain. "Sejumlah 260 calon siswa atau dua persen dari total 12.500 siswa yang mengalami masalah," katanya.

Atas permasalahan tersebut, diambil kebijakan jalan tengah yakni memberi kesempatan sekolah untuk menambah kuota siswa. Tanpa mengubah status siswa yang telah diterima dalam pengumuman PPDB yang diunggah dalam laman ppdb.slemankab.go.id pada Kamis (4/7).

"Keputusan ini diambil setelah adanya kesepakatan antara sekolah dengan dinas pada Kamis malam (4/7). Kami meminta kepala sekolah untuk melakukan penelusuran data terhadap calon siswa yang mendaftar di sekolah masing-masing. Agar bisa diketahui siswa yang seharusnya masuk (kriteria) atau tidak. Hasilnya harus diserahkan hari ini," katanya.

Sri Wantini mengatakan, hasilnya nanti akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan calon siswa tersebut diterima atau tidak. Dasarnya tetap berdasarkan peringkat artinya mengambil nilai yang tertinggi. "Hasilnya akan diumumkan besok (Sabtu 6/7)," katanya.

Ia mengatakan penelusuran data tersebut menggunakan database berkas pendaftar. Untuk jadwal daftar ulang siswa juga diundur. Seharusnya daftar ulang dilakukan pada Kamis (4/7) hingga Jumat (5/7). "Daftar ulang dimulai pada Sabtu (6/7) hingga Senin (8/7)," katanya.

Terkait penambahan kuota siswa, kata dia, pihaknya memberikan kebebasan kepada sekolah. Namun tetap dalam ambang batas kemampuan daya tampung kelas.

"Saat ini, total daya tampung seluruh SMP Negeri di Sleman sebanyak 7.409 siswa. Kami memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengusulkan tambahan kuota, asal disesuaikan dengan daya tampung kelas," katanya.

Ia mengingatkan kepada para orang tua jika pada pengumuman hari ini ada siswa yang tidak diterima, disebabkan penentuan siapa yang diterima berdasarkan peringkat maka kemungkinan ada siswa yang tetap tidak diterima karena nilainya kalah bersaing.

"Jadi permasalahan yang terlempar itu ada dua, pertama memang karena sistem dan kedua memang karena nilainya lebih kecil dari yang lain. Mau tidak mau karena ini sistem seleksi jadi akan menyisihkan siswa yang tidak memenuhi kriteria," katanya.*


Baca juga: Ratusan orang tua datangi Disdik Sleman hingga malam hari

Baca juga: Sleman tetapka zonasi PPDB berdasarkan kewilayahan

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019