Jadi dulu investasi yang masuk sekitar Rp29 triliun tahun 2013, tahun 2018 Rp60 triliun, mudah-mudahan tahun 2019 bisa Rp80 triliun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan investasi di bidang pertanian tahun ini bisa mencapai Rp80 triliun, meningkat dari realisasi 2018 sebesar Rp61,6 triliun.

"Jadi dulu investasi yang masuk sekitar Rp29 triliun tahun 2013, tahun 2018 Rp60 triliun, mudah-mudahan tahun 2019 bisa Rp80 triliun," kata Mentan dalam paparannya pada diskusi di Menara Kadin Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan investor dalam negeri dan luar negeri banyak yang tertarik untuk melakukan penanaman modal di sektor pertanian, bahkan beberapa investor sudah melakukan penjajakan dengan Kementerian Pertanian.

Amran menyebutkan bahwa sejumlah investor tertarik untuk berinvestasi di bidang peternakan (live cattle), tanaman jagung dan pabrik gula.

Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Amran memaparkan investasi di bidang pertanian terus meningkat sejak 2013. Realisasi investasi tercatat tumbuh signifikan sebesar 110,2 persen dalam lima tahun, yakni dari Rp29,3 triliun (2013) menjadi Rp 61,6 triliun (2018).

Secara rinci, realisasi investasi pada 2014 sebesar Rp44,8 triliun; tahun 2015 sebesar Rp43,1 triliun; tahun 2016 sebesar Rp45,4 triliun dan tahun 2017 sebesar Rp45,9 triliun.

Amran menilai tumbuhnya realisasi investasi ini dipengaruhi oleh kemudahan sistem perizinan secara elektronik yang memperpendek waktu layanan menjadi hanya 3 jam, sehingga lebih efektif, transparan dan akuntabel.

Sistem yang dibangun Kementerian Pertanian ini terintegrasi dengan sistem perizinan daring terintegasi atau online single submission (OSS) yang sudah terhubung dengan kementerian, pemerintah daerah dan BKPM.

"Sebenarnya banyak yang mau investasi, tetapi sulit menembus birokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, dengan OSS kami layani perizinan lebih cepat," katanya.

Baca juga: Pemerintah undang Brasil investasi industri gula di Indonesia

Baca juga: Kadin apresiasi investasi sektor pertanian lebih cepat


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019