... perencanaan ditargetkan bisa selesai Juni 2021. Jadi, pada 2021 bulan Juni saat merayakan ulang tahun Jakarta ke-495, saat itu kita punya wajah baru Jakarta dalam bentuk TIM yang baru...
Jakarta (ANTARA) - Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, dilakukan mulai hari ini, usai acara peletakan batu pertama atau ground breaking yang dihadiri dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Dalam perencanaan ditargetkan bisa selesai Juni 2021. Jadi, pada 2021 bulan Juni saat merayakan ulang tahun Jakarta ke-495, saat itu kita punya wajah baru Jakarta dalam bentuk TIM yang baru,” kata dia, saat memberikan sambutan di TIM Jakarta Pusat, Rabu.

Untuk pemutakhiran dan peningkatan kawasan pusat seni menuju tingkat internasional itu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan APBD sebesar RP1,8 triliun.

Pula baca: TIM diusulkan sebagai situs cagar budaya

Pula baca: Rayakan 50 tahun TIM, Teater Abang None pentaskan "Seper Jakarta"

Pula baca: Ratusan napi gelar pentas seni di TIM

Baswedan pun berharap agar kelak Taman Ismail Marzuki --yang digagas Gubernur DKI Jakarta (saat itu) Ali Sadikin-- dapat menjadi pusat seni yang tak hanya dikenal di Indonesia, namun hingga ke Asia, bahkan ke seluruh dunia.

“Tempat ini bagi budayawan nasional dan internasional untuk bisa mengekspresikan karyanya,” katanya.

Dalam peresmian tersebut, dia didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Daryoto, dan budayawan Salim Said. Baswedan mengetukkan benda berbentuk palu ke arah layar LED yang ada di panggung, menandakan proyek revitalisasi itu telah resmi dimulai.

Proyek revitalisasi TIM akan dibagi dalam dua tahap. Daryoto, selaku BUMD yang dipercaya untuk menjalankan proyek revitalisasi mengatakan tahap pertama termasuk pekerjaan struktur untuk bagian kiri TIM. “Juga hotel, pusat sajian masakan dan galeri seni plus ruang publik yang hijau dan terbuka,” katanya.

Akan ada pula area parkir untuk kendaraan roda empat, namun, kata dia, ketersediaan area parkir tersebut akan terbatas.

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019