Beijing  (ANTARA News) - Sebanyak 2,32 miliar warga China diperkirakan mudik untuk merayakan Imlek atau Tahun Baru China 2009 selama 40 hari, demikian laporan resmi delapan departemen pemerintah China seperti dikutip China Daily di Beijing, Sabtu.

"Jumlah itu naik 3,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya," lapor China Dailiy lebih jauh mengutip laporan delapan departemen antara lain Kementrian Transportasi, Kementrian Keamanan Publik, dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC).

Wakil Kepala NDRC Liu Tienan mengatakan para pejabat pemerintah harus menjamin keamanan perjalanan serta mempersiapkan segala kemungkinan keadaan darurat, diantaranya hujan salju dalam beberapa hari ini telah menyulitkan sejumlah wilayah China bagian selatan.

Pemerintah lokal telah didesak untuk mengambil langkah seperti merawat dan menjamin keamanan serta kebersihan jalan raya.

Awal 2008, sejumlah wilayah China selatan mengalami badai salju membekukan hingga menutup sejumlah jalan raya dan jalur kereta api, lalu menghambat perjalanan jutaan warga berkumpul dengan keluarga merayakan Tahun baru China.

Pemerintah China memperkirakan, 188 juta warga akan menggunakan kereta api dalam menyambut liburan Imlek, naik delapan persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Pihak kereta api di sejumlah kota seperti Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Hanzhou telah menyediakan 319 kereta api penumpang tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.

Dalam periode sibuk yang akan berlangsung pada 11 Januari-19 Februari, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan udara meningkat 12 persen dari tahun ke tahun menjadi 23,2 juta penumpang.

Sementara penumpang pengguna bis dan kapal tahun ini akan mencapai 2,07 miliar dan 31 juta penumpang, naik tiga persen dan delapan persen dibanding tahun sebelumnya.

Tahun Baru China atau Imlek yang biasa juga disebut "The Spring festival" tahun 2009 jatuh pada 26 Januari. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009