untuk pelayanan imunisasi infulenza dan pemberian masker dan vitamin kami mengalokasikan anggaran sekitar Rp90 juta
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, semua calon haji musim haji 2019, dibekali dengan masker dan vitamin untuk mendukung daya tahan tubuh jemaah selama berada di Tanah Suci.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin, mengatakan, pemberian masker bertujuan agar jemaah dapat terhindar dari berbagai penyakit menular karena terinteraksi dengan semua jemaah dari berbagai negara.

"Alhamdulillah, semua jemaah sudah kami berikan satu kotak masker dan vitamin penambah daya tahan tubuh. Jumlah itu cukup untuk jemaah selama berada di Tanah Suci," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan, pemberian masker dan vitamin tersebut diberikan kepada semua jemaah tidak hanya kepada jemaah yang risiko tinggi. Hal itu sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah kota terhadap para Tamu Allah.

Selain pemberian masker dan vitamin, sebelumnya jemaah juga mendapatkan imunisasi influenza secara gratis yang di daerah-daerah lain harus bayar. 

"Kalau meningitis memang gratis secara nasional, tetapi imunisasi influenza harus bayar. Untuk pelayanan imunisasi infulenza dan pemberian masker dan vitamin kami mengalokasikan anggaran sekitar Rp90 juta," sebutnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam sebelumnya menyebutkan, sebanyak 65 persen calon haji asal Kota Mataram termasuk resiko tinggi dari total 754 orang calon haji musim haji 2019.

"Sebanyak 65 persen jemaah yang risiko tinggi itu, bukan hanya sakit melainkan karena lanjut usia dan ada juga yang darah tinggi," katanya.

Ia mengatakan, setiap pemberangkatan, jumlah calon haji yang termasuk resiko tinggi cukup banyak. Karena itu, jemaah dengan resiko tinggi akan ada perlakuan khusus dari petugas kesehatan termasuk pendampingan.

Jumlah petugas kesehatan yang akan mendampingi masing-masing kelompok terbang (kloter) sebanyak tiga orang terdiri atas satu orang dokter dan dua paramedis.

"Dengan adanya petugas kesehatan ini, calon haji risiko tinggi bisa diperiksa secara rutin sesudah sampai di Tanah Suci. Dengan demikian, mereka bisa melaksanakan ibadah dengan lancar," katanya. H j



 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019