Bandung (ANTARA) - Wali kota Bandung, Oded M Danial berharap gelaran Asia Afrika Festival (AAF) 2019 dapat menjadi momentum untuk menggalang dukungan kepada Palestina. Pernyataan sikap bersama in menjadi penguat bahwa bangsa di Asia dan Afrika telah memberikan dorongan moral bagi perjuangan untuk Palestina merdeka.

"Saya berharap kegiatan Asia Afrika Festival 2019 menyuburkan semangat kepedulian, terutama untuk mendorong terwujudnya negara Palestina merdeka," kata Oded, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu.

Dia juga memaparkan dalam rangkaian puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-64 ini tidak hanya dilewatkan sebagai seremonial saja. Namun, dia berharap gelaran tersebut bisa tetap menjunjung tinggi nilai-nilai KAA ketika pertama kali dilakukan di Kota Bandung pada 1955 silam.

Dengan demikian, kata dia, esensi dari peringatan KAA merupakan pengingat bahwa perjuangan bangsa harus terus digelorakan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. Bukan semata berkenaan dengan penjajahan, namun guna menghadapi tantangan perkembangan zaman yang tetap harus diimbangi dengan nilai kemanusiaan.

Baca juga: Festival semarakkan 59 tahun Konferensi Asia Afrika

"Ini juga demi terciptanya tatanan kehidupan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan keadilan yang berlaku universal," katanya.

Dalam acara tersebut, hadir juga para delegasi dari negara sahabat seperti Jepang, Irak, Palestina, Sudan, Libia, Laos, Zimbabwe, Maroko‎, Kuait, Mesir, Afrika Selatan, Tunisia. Mereka mengikuti aksi 'Solidarity Walk' sebagai bentuk dukungan negara Asia Afrika untuk kemerdekaan negara Palestina.

Acara tersebut dimulai sekitar jam 08.30 WIB dengan 'Solidarity Walk' yang berjalan dari Pendopo Kota Bandung menuju Palestina Walk dari yang lokasinya berdekatan dengan monumen bola dunia, Jalan Asia Afrika. Di lokasi tersebut para delegasi bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial menerangkan burung merpati putih yang menjadi simbol kebebasan untuk Palestina.

Setelah itu, rombongan delegasi dari negara sahabat berjalan menuju Museum Asia Afrika untuk melihat sejarah Konferensi Asia Afrika.

Baca juga: Bandung siapkan festival sambut peringatan KAA ke-60

Para tamu undangan kemudian mendapat suguhan budaya yang dibalut dalam kegiatan karanval. Berbagai seni budaya tradisional khas Jawa Barat dan Indonesia mulai tarian, musik dan tradisi lainnya menjadi tontonan menarik bagi mereka.

Sementara itu, Staf Ahli Kementrian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengapresiasi event AAF 2019 yang menjadi simbol kepedulian Pemkot Bandung bersama warganya terhadap perdamaian dunia.

"Kegiatan ini dalam rangka peringatan KAA pada saat 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung untuk menggabungkan perdamaian dunia," kata Esthy.

Dengan demikian, ia berharap melalui acara ini bisa menjadi daya tarik wisata baru di Kota Bandung. Karena event ini merupakan salah satu kegiatan penting sehingga bisa menarik banyak wisatawan.

"Event ini juga penting untuk mengekspresikan kreativitas dari seniman dan budayawan," kata dia.
Baca juga: Indonesia ikut festival Pemuda Asia-Afrika di Beijing

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019