Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah rekan almarhum Fathul Mulyadin melakukan tabur bunga dan doa bersama di kawasan Pintu 1 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dan di depan pintu masuk kantor PSSI, Jumat, dan mereka berharap peristiwa yang menimpa Fathul tidak terulang lagi. Fathul adalah anggota kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, yang tewas dalam kerusuhan antar suporter pada laga semifinal Liga Djarum Indonesia (LDI) 2007, Rabu (6/2). "Fahtul adalah sahabat yang baik, Dia cinta pada klubnya, Persija, sejak kecil. Kami berharap hal ini tidak terjadi lagi," kata Ridwan, salah satu rekan Fahtul. Ridwan mengaku tengah bersama Fathul menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persija ketika peristiwa itu terjadi "Kami tengah berada dalam angkutan (Kopaja) P19 ketika. Saya berhasil menyelematkan diri dengan berlari ke arah sopir, sementara Fathul lari ke belakang bus," tuturnya. Ia menyatakan mereka tidak tahu kalau tengah terjadi keributan antara suporter di daerah Gelora Bung Karno. "Kemudian saya mencari Fathul namun tidak ketemu saat itu. Setelah kejadian itu, saya baru tahu dia meninggal," imbuh Ridwan. Sementara, PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI), Jumat, menyatakan final Liga Djarum Indonesia (LDI) 2007 tetap berlangsung, namun tempat penyelenggaraannya dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung dan waktunya mundur sehari menjadi Minggu (10/2) pukul 19.00 WIB. Pertandingan final antara PSMS Medan dan Sriwijaya FC itu sebelumnya dijadwalkan berlangsung Sabtu (9/2) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pemindahan tersebut, menurut Sekjen PSSI Nugraha Besoes, pemindahan tersebut dilakukan untuk memenuhi himbauan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri yang meminta agar pertandingan tidak diselenggarakan di Jakarta, menyusul tewasnya seorang suporter pada kerusuhan antar suporter pada laga semifinal Rabu (6/2). "Dalam suasana berkabung seperti ini, final tidak mungkin dilakukan di Gelora Bung Karno. Ini adalah kejadian yang tidak menyenangkan dalam sepak bola Indonesia," kata Nugraha, yang juga menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Fathul.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008