Magelang (ANTARA) - Kegiatan lari lintas alam bertajuk Menoreh Trail Run Charity yang diselenggarakan Longrunrangers untuk menggalang dana guna peningkatan sarana pendidikan tiga sekolah di Desa Ngargogondo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Panitia Menoreh Trail Run Charity, Sulus Aryani di Magelang, Jumat, menyebutkan ketiga sekolah tersebut, yakni Raudlatul Atfal Muslimat NU Ngargogondo, MI Maarif Ngargogondo, dan SD Negeri Ngargogondo.

"Kami memilih tiga lokasi sekolah tersebut, karena Longrunrangers selalu memprioritaskan target donasi di lokasi kegiatan dan berdasarkan survei ketiga sekolah tersebut membutuhkan bantuan demi peningkatan kualitas pendidikan," katanya.

Ia menuturkan selisih biaya kegiatan akan langsung diberikan pada penerima bantuan. Seluruh panitia yang terlibat dalam Menoreh Trail Run tidak diberikan honor, donasi 100 persen akan diberikan pada 3 sekolah tersebut.

Ia mengatakan lari sudah menjadi tren masa kini, sekitar kawasan Candi Borobudur sudah sangat lekat dan tidak bisa dipisahkan dari kegiatan lari berskala internasional yaitu seperti Borobudur Marathon, di sini pelari disuguhi kearifan lokal di Borobudur dan Magelang.

Ia menyampaikan Longrunrangers sebagai wadah komunitas lari dari berbagai komunitas lari di seluruh Indonesia juga memperkenalkan kemegahan Candi Borobudur tidak hanya dari sisi dekat tetapi juga ada kearifan lokal masyarakat dengan berlari di kawasan pegunungan Menoreh.

Lari lintas alam yang akan diselanggarakan pada 29 Sepetember 2019 ini ditargetkan peserta sebanyak 500 orang.

Ketua pelaksana kegiatan Roni Yuli Ananto mengatakan rute lari lintas alam ini sekitar Candi Borobudur yakni di kawasan Bukit Menoreh.

Ia menuturkan rute tersebut sangat menarik dan akan memberikan pengalaman baru bagi peserta.

Ia menyebutkan dalam Menoreh Trail Run Charity 2019 ada 3 kategori, yakni kategori 5 kilometer, 10 kilomter, dan kategori 25 kilometer. Peserta akan melewati beberapa tempat atau rute-rute yang sangat nyaman di antaranya ada 7tujuh puncak bukit di kawasan Bukit Menoreh, disuguhi pemandangan yang luar biasa dan melewati rute yang bervariasi yakni jalan beraspal, beton, batuan, jalan setapak, pematang sawah, hutan, dan menyeberangi sungai.

"Ada empat sungai kecil dan satu sungai besar yang nanti akan dilewati pelari sehingga menjadi tantangan khas yang biasa lari dengan sepatu kering, nanti dengan sepatu basah akan menjadi pengalaman baru," katanya. 

Baca juga: Pelari Indonesia juara lari 100 kilometer Rinjani 100

Baca juga: Berolahraga sambil wisata melintasi alam

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019