Ternate (ANTARA) - Sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) dikepung banjir menyusul hujan deras intensitas sedang hingga lebat selama dua hari, mengakibatkan aktivitas warga dan lalulintas di sepanjang jalan terganggu.

"Selain dua hari hujan lebat saat ini diprediksi dalam beberapa hari ke depan wilayah Malut dilanda hujan disertai angin," kata Prakirawan Cuaca BMKG Malut, Dewi Makhrantika di Ternate, Senin.

Tingginya intensitas hujan di Malut diakibatkan adanya sirkulasasi udara disertai tiupan angin mengakibatkan banyaknya gumpalan awan sehingga terjadinya hujan deras. Hujan disertai angin diprediksi terjadi di berbagai wilayah Pulau Halmahera dan Kota Ternate dalam beberapa hari ke depan.

Akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir, kondisi Kota Ternate terutama di kawasan Bastiong, Mangga Dua dan Pulau Ternate digenangi banjir. Banjir yang melanda berbagai perumahan padat penduduk di kawasan Mangga Dua dan Bastiong itu akibat luapan air dari selokan air yang masuk hingga ke rumah penduduk.

Hujan deras yang berlangsung selama dua hari menyebabkan terjadi tanah longsor dan pohon tumbang di jalur lintas Halmahera tepatnya di jalur Payahe-Weda.

Longsor terjadi di kilometer 2 Jalan Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan menuju Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Ahad (16/6) kemarin.

Salah seorang warga Payahe, Taufan Ismail ketika dihubungi mengakui, jalan Payahe-Weda memang rawan longsor, apalagi musim hujan, material tanah longsor dan pepohonan yang tumbang tersebut menutup badan jalan hingga akses dari Payahe menuju Weda tidak bisa dilalui.

Beruntung sejumlah warga Payahe yang mengetahui kejadian itu langsung bergegas ke lokasi untuk membersihkan ranting pohon dan tanah di atas badan jalan agar bisa dilalui.*


Baca juga: Basarnas cari korban hilang terbawa banjir bandang Sungai Kalipitu

Baca juga: Puluhan warga mengungsi akibat banjir

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019