Jayapura (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua mengatakan dari 3000-an pelamar yang memasukan berkasnya untuk mendaftar dalam penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) formasi 2018 di lingkungannya, hanya 2600-an saja yang lolos seleksi administrasi.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua Nicholaus Wenda, di Jayapura, Senin, mengatakan bagi yang lolos seleksi administrasi ini selanjutnya akan mengikuti tes tertulis yang akan dilaksanakan pada 1-7 Juli 2019.

"Kami tidak dapat menyebutkan jumlah secara pasti, namun kisarannya seperti itu dan ada penundaan tahapan dalam tes tertulis," katanya.

Menurut Nicholaus, penundaan tersebut dari 19 Juni 2019 menjadi 1-7 Juli 2019 sehingga diharapkan masyarakat yang melamar dan sudah lolos seleksi administrasi dapat bersabar.

"Kini tengah berlangsung ujian menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang digunakan oleh instansi lain di Badan Kepegawaian Negara (BKN) sehingga hal ini juga menjadi salah satu penyebab penundaan tes tertulis di Provinsi Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan meksipun demikian, pihaknya telah menyurat ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan hasilnya penundaan tes tertulis menjadi 1-7 Juli 2019.

"Selain itu, juga ada satu kabupaten di Provinsi Papua yang belum terverifikasi dalam hal peliputan data atau berkas pelamar sehingga dalam penundaan ini dapat diselesaikan sesuai ketentuan," katanya lagi.

Dia menambahkan meskipun tidak dapat menyebutkan nama kabupatennya, namun keterlambatan verifikasi data ini dikarenakan keterbatasan jaringan internet, di mana secara manual sudah dilakukan tetapi belum diinput ke dalam aplikasi yang disediakan.

Baca juga: Kementerian PAN-RB setuju perpanjang penerimaan calon ASN Papua

Baca juga: Sekitar 2.000 warga asli Papua urus kartu kuning

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019