Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daops I Jakarta menargetkan bantaran rel di Jakarta akan terbebas dari bangunan liar pada akhir 2008, sehingga operasi penertiban sejak awal Januari 2008 terus digalakkan. Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta, Akhmad Sujadi, di Jakarta, Jumat, mengatakan penertiban akan terus dilakukan sampai akhir 2008, hingga di bantaran KA benar-benar sudah tidak ada lagi bangunan liar. "Pelaksanaannya sendiri akan dilakukan secara bertahap yang bisa jadi dilakukan dua minggu sekali dengan panjang per dua kilometer yang timnya berasal dari internal PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat," katanya. Ia menyebutkan sejumlah titik di DKI Jakarta yang banyak bangunan liar di sepanjang bantaran rel KA itu, seperti dari Stasiun Manggarai sampai memasuki Stasiun Tanah Abang, kemudian dari Tanah Abang menuju Duri, Stasiun Angke, Jakarta Barat. "Selanjutnya dari Kampung Bandan sampai kawasan Rajawali, sedangkan sisanya sudah ditertibkan," katanya. Rencananya, kata dia, untuk di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, akan ditertibkan pada Sabtu (19/1), dengan mengerahkan personel internal PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta yang dibantu jajaran Satpol PP Pemkot Jakpus. Sejumlah daerah bantaran rel kereta api yang sudah ditertibkan bangunan liarnya dalam satu pekan terakhir ini, yakni di kolong jalan layang kereta api kawasan Cikini, Jakarta Pusat, dan kawasan Stasiun Angke, Jakarta Barat. Untuk kawasan Cikini dilakukan pihak Kecamatan Menteng sendiri pada Rabu (16/1) hingga 210 bangunan liar berhasil diratakan, Kemudian disusul di kawasan Angke pada Kamis (17/1) sebanyak 500 bangunan liar berhasil dibongkar, meski sempat mendapatkan perlawanan dari penghuninya. "Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dengan pemkot setempat, seperti dengan Jakpus yang menyetujui penertiban bangunan liar di sepanjang bantaran rel KA itu," katanya. Ia mengatakan penertiban tersebut untuk memperlancar operasional KA yang selama ini sering terganggu oleh kehadiran banyaknya bangunan liar itu, seperti bisa menimbulkan rusaknya rel KA karena sering terendam air dan sampah milik warga, kemudian terjadinya genangan air. Disebutkan, pihaknya akan memberikan ongkos gratis bagi warga yang tinggal di sepanjang bantaran rel KA, yang akan pulang kampung halamannya masing-masing dan tidak kembali lagi ke Jakarta. Atau dapat menimbulkan kebakaran, seperti musibah kebakaran di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara. "Bahkan kami juga melalui sponsor akan memberikan modal di kampung halamannya masing-masing. Karena itu, kami mengundang sponsor untuk turut mendukung dengan memberikan modal bagi penghuni yang tinggal di sepanjang bantaran rel," katanya. Penertiban 500 bangunan liar di bantaran rel Stasiun Angke, Jakarta Barat, Kamis berlangsung ricuh dan mengakibatkan satu orang karyawan PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta luka dan dua orang warga diamankan karena membawa senjata tajam. Karyawan yang mengalami luka itu, Eldo (37), pipi kirinya harus dijahit karena luka tergores sepanjang empat centimeter, karena terkena lemparan batu. Sedangkan dua warga yang diamankan Polsek Metro Tambora, yakni, Mustopha (57). (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008