Banda Aceh (ANTARA) - Ribuan ikan kecil sejenis teri (Engraulidae) yang memiliki panjang sekitar 10 centimeter terdampar di sepanjang Pantai Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh.

“Ikan sejenis teri yang terdampar di pantai Gampong Jawa kemarin itu mengalami kemerahan di bagian kepala dan diduga akibat kena jaring nelayan, "​​​​​​ kata Kasubsi Pengawasan Data dan Informasi, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, KKP  Silvia Wijaya di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan, dari hasil penelitian Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, KKP, ikan itu aman untuk dikonsumsi dan tidak terdapat adanya penyakit pada ikan tersebut.

“Ikannya masih segar dan bagus serta sangat layak untuk dikonsumsi. Kemudian, kualitas air dan suhu juga tidak ada perubahan,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengaku prihatin menyaksikan banyaknya ikan sejenis teri dibuang begitu saja oleh nelayan setempat di bibir Pantai Gampong Jawa, Kutaraja, Banda Aceh. Padahal, ikan tersebut masih sangat layak untuk dikonsumsi.

“Semua jenis ikan kandungan protein itu sangat tinggi dan kita berharap hal serupa tidak lagi terulang,” harap Kasubsi Pengawasan Data dan Informasi, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, KKP RI.

Ridwan, warga Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh menyatakan, ikan itu sudah mati dan terdampar di sepanjang Pantai Gampong Jawa, Kutaraja, Kota Banda Aceh, pada Rabu Sore.

"Katanya, ikan ini kena pukat/jaring nelayan lokal, nelayan pukat sering tidak mengambil ikan seperti ini dan ditelantarkan begitu saja," kata Ridwan, di lokasi ikan terdampar.

Menurut dia, ikan kecil sejenis teri ini tergolong jenis ikan yang kurang diminati dan bahkan masyarakat enggan membelinya karena dagingnya sangat kecil.

"Ikan ini dagingnya kecil, biasanya dijemur untuk ikan asing," kata warga pesisir tersebut.

Baca juga: Kawanan paus terdampar di Aceh Besar
Baca juga: Ikan tapah raksasa terdampar di Sungai Ogan

 

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019