Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Indonesia Aksi Cepat Tanggap mengirimkan 1000 ton logistik pangan ke Gaza usai serangan yang dilancarkan Israel ke Palestina.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan di Jakarta, Selasa, organisasi kemanusiaan nirlaba tersebut menargetkan akan mengirim hingga 10 ribu ton logistik hingga akhir Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk Palestina.

“1000 ton jika dirupiahkan sekitar Rp15 miliar. Kurang lebih kita butuh Rp150 miliar sampai akhir Ramadhan,” kata dia.

Oleh karena itu Ahyudin mengajak kedermawanan seluruh bangsa Indonesia untuk membantu bantuan kemanusiaan pada penduduk Gaza.

Ahyudin menyebutkan 85 persen kebutuhan hidup penduduk Gaza bergantung pada bantuan negara lain. ACT dengan membawa nama bangsa Indonesia berkomitmen membantu kebutuhan hidup bangsa Palestina dari sisi pangan.

Direktur Global Humanity Response ACT Bambang Triyono menyatakan bahwa ACT akan mengirimkan Paket Pangan IHC untuk lebih dari 5000 keluarga selama bulan Ramadhan, 500 porsi makanan siap saji untuk sahur dan berbuka, dan 1,6 juta liter air bersih untuk didistribusikan di seluruh Jalur Gaza.

”Program-program ini kami berikan untuk menghadapi krisis pangan dan tentunya menjadi sebuah respon cepat kami terhadap duka bangsa Palestina di tengah perayaan bulan suci umat muslim. Paket buka puasa pertama telah kami distribusikan di Gaza hari Senin lalu kepada 250 penerima manfaat. Harapannya, Paket Pangan ini dapat dengan segera diterima oleh seluruh keluarga yang kehilangan rumahnya karena serangan Israel beberapa hari terakhir,” kata Bambang.

ACT membangun puluhan dapur umum di Jalur Gaza dan memiliki sejumlah gudang logistik untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu ACT juga telah membuat sumur air dan mendistribusikan ke seluruh daerah dengan menggunakan dua truk tangki air.

Ahyudin juga menyebut tantangan pengiriman logistik yang sulit ditembus di perbatasan dan harus memberdayakan mitra lokal dalam pengiriman bantuan.

Israel meluncurkan serangan udara ke 13 titik jalur Gaza yang menghancurkan sejumlah bangunan pada Minggu (5/5). Data yang dimiliki ACT menyebutkan sebanyak 26 orang meninggal, 177 orang luka-luka, dan 135 rumah rusak akibat serangan tersebut.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019