Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengadakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara sebagai persiapan melihat kemampuan masyarakat dan panitia untuk hari Rabu, 17 April 2019.

Ketua Divisi Teknis KIP Aceh Barat, Sabki Mustafa Habli, di Meulaboh, Kamis, mengatakan masyarakat sudah mengetahui jalur masuk dan proses pemungutan suara, apalagi telah disiapkan panitia yang membantu memberikan pengarahan.

"Masyarakat kami lihat sudah bisa memahami alur untuk pemungutan suara, kelemahan kita temukan justru pada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), mereka belum disiplin waktu hadir ke TPS," katanya di sela - sela kegiatan.

Hal itu menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan pihak penyelenggara agar pada hari Rabu, 17 April 2019, seluruh panitia di TPS tidak melakukan kesalahan serupa agar proses pemungutan suara berjalan tertib dan terukur.

Kata Sabki, kelemahan itu ditemukan karena anggota KPPS kelelahan dan kurang istirahat sebab mempersiapkan kebutuhan simulasi, tidak menutup kemungkinan hal demikian bisa terulang pada hari H, apabila tidak segera dievaluasi.

"Tadi malam (Rabu) semua panitia kurang istirahat sehingga terlambat datang ke TPS. Makanya kita undang juga seluruh ketua KPPS se Kecamatan Johan Pahlawan agar mereka tahu dan tidak terlambat datang pada ," tegasya.

Simulasi pemungutan dan perhitungan suara pemilu serentak 2019 dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB di TPS 1 (satu) Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 298 pemilih.

Sementara itu seorang peserta simulasi Desiana, menyampaikan, masih kesulitan dalam penggunaan surat suara karena terlalu banyak nama calon dan banyak lembar surat suara saat di buka dalam bilik suara.

"lumayan sulit, karena banyak surat suara, bingung banyak nama dan kertas suara, saya lebih bingung lihat di kertasnya. Kalau misalkan sudah ada pilihan enak, tapi kalau belum sulit, ini tahun memilih kedua," katanya menambahkan. 

Pewarta: Anwar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019