Gowa (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menilai bahwa baju putih sangat netral sehingga ajakannya agar para pendukungnya mengenakan baju putih saat datang ke TPS pada hari pemilihan umum dinilai wajar.

"Pakai baju putih kan tidak apa-apa, dulu pakai baju kotak-kotak juga tidak apa-apa, putih baju yang sangat netral, semua orang memiliki," kata Joko Widodo seusai menyampaikan orasi dalam kampanye terbuka di lapangan Kalegowa, Gowa, Sulawesi Selatan pada Minggu.

Kampanye terbuka itu antara lain dihadiri oleh Iriana Joko Widodo, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mantan gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo dan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

Saat itu Jokowi berpesan agar datang ke TPS dengan mengenakan baju putih.

"Terakhir saya titip. Tanggal 17 April tinggal 17 hari. Marilah kita ajak saudara dan tetangga kita datang berbondong-bondong ke TPS dan perlu saya ingatkan agar datang ke TPS memakai baju putih karena yang akan dicoblos bajunya putih. Putih adalah kita kita adalah putih," kata Jokowi.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengkritik Jokowi yang mengajak pendukung menggunakan kostum putih. Sandiaga menilai ajakan itu mengkotak-kotakkan masyarakat.

Padahal Sandiaga mengaku khawatir imbauan Jokowi ini justru membelah masyarakat Indonesia. Sandi mengatakan seharusnya pilpres dijadikan ajang mempersatukan.

Advokat Cinta Tanah Air atau ACTA bahkan melaporkan Jokowi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Sabtu (29/3) karena dugaan menyampaikan pernyataan provokatif saat kampanye.

Pernyataan yang dilaporkan ACTA salah satunya terkait dengan ajakan memakai baju putih ke TPS pada hari pencoblosan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019