Bogor (ANTARA) - Para pemenang dan finalis ajang Puteri Indonesia 2019 menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor dan memaparkan pembekalan yang telah didapat selama masa karantina termasuk tentang pendidikan politik sehingga berjanji tidak akan golput dalam pemilu.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia, Putri Kuswisnu Wardani saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, mengatakan pihaknya memberikan pembekalan politik selama masa karantina kepada seluruh finalis Puteri Indonesia.

"Ini perlu karena anak-anak ini adalah generasi milenial, mereka kita tanamkan pengetahuan bahwa jangan sampai mereka ini golput. Mereka harus menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara," kata Putri Kuswisnu.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menerima Yayasan Puteri Indonesia (YPI) di Istana Kepresidenan Bogor.

Selain dengan pengurus YPI, Presiden juga berdialog dengan para pemenang dan finalis Puteri Indonesia 2019 termasuk Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull (dari DKI), 1st Runner Up Puteri Indonesia 2019/Puteri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marie Cholock, 2nd Runner Up Puteri Indonesia 2019/Puteri Indonesia Pariwisata 2019 Jessica Fitriana Martasari, dan para finalis ajang tersebut.

Miss Universe 2018 Catriona Gray yang berasal dari Filipina juga turut serta bertemu Presiden pada kesempatan itu.

Putri Kuswisnu Wardhani menambahkan, para pemenang dan finalis mendapatkan bekal tidak hanya soal politik tapi juga bagaimana melawan hoaks.

"Jadi anak-anak harus positif, mengerti cerdas, mengetahui bagaimana memilah berita yang benar dan kebohongan. Itu beberapa poin penting yang kami bekali anak-anak selama masa karantina," katanya.

Ia mengatakan tema pemilihan tahun ini adalah Satu Indonesia dengan mempertimbangkan kelebihan negara ini yakni keberagaman sebagai aset tapi tetap satu.

Pihaknya bersyukur bisa menjadi wadah bagi generasi muda pilihan yang cerdas dan berperilaku baik sebagai motor untuk menyosialisasikan semboyan bangsa.

"Anak-anak itu berasal dari latar belakang yang heterogen. Ada yang sedang mengambil S1, ada yang sudah lulus S2 banyak juga, sedang ambil S2 juga ada dari berbagai bidang, dokter, hukum, ekonomi, dan sebagainya. Dan selama 10 hari masa karantina mereka dibekali oleh para pakar di bidangnya. Antara lain pembekalan anti korupsi dari KPK," katanya.

Bahkan mereka juga mendapatkan pembekalan antinarkoba dan anti-hoaks.

"Saat ini sedang marak sekali penyebaran hoaks yang tidak terkendali. Dan bagaimana cara mereka mengetahui dan mengendalikan itu. Karena ini adalah tanggung jawab kita bersama terutama di generasi muda terutama bagaimana menyebarkan berita-berita yang positif, berita yang benar, berita yang optimis untuk generasi muda kita supaya bisa melihat negara kita ke depan seperti apa, supaya anak-anak ini kembali ke daerahnya juga turut menyosialisasikan ini," katanya.

Ketiga pemenang ajang Puteri Indonesia 2019 akan mewakili Indonesia ke ajang internasional yakni Frederika Alexis Cull (dari DKI) ke Miss Universe 2019, Jolene Marie Cholock ke Miss Internasional 2019 dan Jessica Fitriana Martasari ke Miss Supranational 2019.

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019