Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Ulama Suriah Dr Taufiq Ramadhan Al-Buthi mengungkapkan kondisi Suriah semakin membaik setelah kekalahan kelompok teroris seperti ISIS, Nusra, Jaiz Islam dan lainnya.

"Kekalahan kelompok teroris tersebut yang masih berkaitan dengan Al-Qaeda membuat situasi Suriah semakin aman," ujar Dr Taufiq Ramadhan Al-Buthi saat ditemui di Jakarta, Minggu.

Saat konflik bersenjata di Suriah berkecamuk, Suriah menghadapi berbagai kelompok teroris, antara lain ISIS, Koalisi Jaisy Al-Fatah, Aliansi Front Selatan, dan Front Nusra.

ISIS dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi dengan mempunyai pasukan berjumlah sekitar 70 ribu termasuk 20 ribu pejuang asing dari 80 negara.

Koalisi Jaisy Al-Fatah dipimpin oleh Front Nusra. Kelompok ini merupakan gabungan oposisi yang terdiri dari JN Ahrar Al-Asham, Liwa Syuqur, Jaish Al Islam dengan pasukan berjumlah 30 ribu orang.

Aliansi Front Selatan dipimpin oleh Front Nusra. Pasukannya berasal dari FSA front selatan dan Front Nusra. Front Nusra dipimpin oleh Abu Muhammad Al-Julani dengan ideologi Salafi/Wahhabi Jihadis. Kelompok bersenjata ini mempunyai pasukan sebanyak 8.000 sampai dengan 10.000 orang.

Kelompok-kelompok teroris itu saat ini bergeser ke Provinsi Idlib, Suriah Barat Laut yang berbatasan dengan Turki.

Al-Buthi mengatakan tentara Suriah saat ini fokus untuk membebaskan Provinsi Idlib, Suriah Barat Laut, dari kelompok teroris yang sebagian besar menguasai wilayah itu.

Putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi, itu mengatakan situasi keamanan Ibu Kota Suriah Damaskus dan wilayah sekitarnya sudah stabil.

Saat ini stabilitas keamanan sudah membaik dan warga Suriah hidup damai. Warga Suriah yang tinggal di daerah-daerah tersebut, lanjut dia, menata kembali kehidupan mereka.

"Sebelumnya banyak 'check point' di Damaskus dan wilayah sekitarnya. Namun, saat ini tidak ada 'check point' serta pos militer yang tersebar di sudut-sudut ibukota Suriah," kata dia.

Al-Buthi pun menyalahkan pemberitaan media-media barat yang menyudutkan Suriah bahwa sebagian besar kota di Suriah masih belum pulih dari konflik bersenjata. Padahal, lanjut dia, tidak semua kota di Suriah hancur karena konflik bersenjata.

"Warga Damaskus dan wilayah-wilayah sekitarnya hidup normal dan menjalani aktivitas mereka sehari-hari," kata dia.

/

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019