Wamena (ANTARA News) - Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua mempertanyakan jatah beras yang belum diterima satu tahun lebih.

Saulus Sobolim yang merupakan petugas kesehatan di Puskesmas Kurima, Kabupaten Yahukimo, saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mempertanyakan kendala yang menghambat penyaluran beras hak mereka.

Ia mengatakan setiap bulan telah dilakukan pemotongan gaji untuk pembayaran beras, tetapi hingga kini mereka belum menerima jatah beras.

"Kami seluruh pegawai di Kabupaten Yahukimo belum terima jatah beras. Itu kendalanya apa. Ini sudah terjadi sekitar satu tahun lebih, yaitu terjadi sejak tahun kemarin dan berlangsung hingga tahun ini," katanya.

Terakhir kali ia menerima jatah beras pada Januari 2018 dan untuk selanjutnya hingga Februari 2019 belum diterima lagi.

Saulus dan ASN lainnya berharap pemerintah memberikan keterangan, apakah pembayaran dari keuangan tidak dilakukan ke PD Irian Bakti selaku penyedia beras atau karena masalah lain.

"Kami ingin penjelasan dari pemerintah Yahukimo, kenapa kabupaten lain bisa tapi kami Yahukimo tidak. Padahal setiap bulan ada pemotongan gaji kita sekitar 5 persen untuk beras," tambahnya.

Ia mengatakan apabila pengadaan jatah beras tidak bisa dipenuhi maka alangkah baiknya uang mereka dikembalikan agar mereka membeli sendiri.

"Kalau memang sulit untuk menyediakan beras bagi pegawai, lebih baik diuangkan saja dan kami beli sendiri," ujarnya.

Bupati Yahukimo Abock Busup yang berusaha dihubungi melalui telepon selulernya pada Sabtu, belum dapat tersambung.*



Baca juga: Lampu tenaga surya akan terangi 40 distrik terisolir Yahukimo

Baca juga: Kementerian ESDM bagikan seribu lampu surya di pedalaman Yahukimo Papua



 

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019