dibutuhkan suatu inovasi untuk menggerakkan perekonomian negara
Jakarta (ANTARA News) - Insan transportasi dituntut tingkatkan keahlian untuk menyesuaikan zaman revolusi industri 4.0 di mana akan mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

"Kehadiran revolusi industri 4.0 ditandai dengan otomatisasi dan ekonomi digital yang mana akan mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin. Hal tersebut tentu akan memberikan tantangan tersendiri bagi negara kita, terlebih pergeseran tren membutuhkan tenaga kerja jenis 'middle-higher skilled', bukan lagi 'low-skilled labour' , yang mana tenaga kerja masih menjadi pekerjaan rumah kita sampai saat ini,” ujar Budi Karya, di Jakarta, Selasa.

Menhub menyebutkan perekonomian yang bertumpu pada sumber daya alam akan mudah bergejolak karena rentan terhadap fluktuasi harga. 

Karena itu, dibutuhkan suatu inovasi untuk menggerakkan perekonomian negara.

Pada era ini, tantangan sebuah negara untuk menjadi negara yang maju sudah bergeser, tidak lagi diukur dari jumlah sumber daya alam yang dimiliki, namun dari seberapa banyak jumlah inovasi yang mampu dihasilkan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 

Karena itu, teknologi dan sumberdaya alam harus bisa berjalan beriringan.

“Kita harus memiliki teknologi yang canggih namun tetap mempertahankan sumber daya alam dan kearifan lokal. Sehingga sumber daya alam tersebut bukannya tergerus habis karena tereksploitasi teknologi, namun justru sebaliknya, teknologi dan sumber daya alam dapat melesat beriringan,” tuturnya.

Lebih lanjut Menhub menyebutkan untuk mencapai sumber daya yang berkelanjutan (sustainable resources) seperti yang diidam-idamkan, maka kapasitas sumber daya manusia harus ditingkatkan. 

“Sumber daya alam dan sumber daya manusia harus berjalan beriringan, alam memerlukan manusia berilmu yang bijak. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sumber daya manusia sebagian besar masih low-skilled labour. Padahal menurut penelitian McKinsey tahun 2017 lalu, tahun 2030 sebanyak 75-375 juta pekerja di seluruh dunia akan terdampak proses otomatisasi dan digitalisasi yang sedang berlangsung,” katanya.

T.J010/
Baca juga: Menperin: Indonesia 4.0 beriringan dengan industri generasi sebelumnya
Baca juga: Kemenperin ciptakan ekosistem dukung pengembangan industri 4.0

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019