Kami berharap langkah ekspansi startup ke pasar internasional menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor produk industri digital dan kreatif
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) mendukung Swiss untuk melatih usaha rintisan atau startup asal Indonesia untuk dapat mengekspor produknya ke mancanegara.

"Kami berharap langkah ekspansi startup ke pasar internasional menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor produk industri digital dan kreatif, serta memperkuat brand Indonesia sebagai industri kreatif dan digital," kata Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin.

Ia menyampaikan hal tersebut pada pre-opening dan seminar Asian Entrepreneurship Training Program (AETP) di Jakarta.

Seminar yang menghadirkan pembicara dari AETP, SwissCham, dan Estubizi Network ini mengupas tentang program, peran, dan pemberdayaan startup.

Gati mengatakan, SwissChamp yang merupakan kumpulan perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia merupakan peluang bagi para startup untuk memperluas jaringan.

AETP menyelenggarakan Swiss-Indonesia Acceleration Startup Program, yakni kegiatan akselerasi startup yang memungkinkan terbukanya akses ekosistem startup antara Swiss dan Indonesia.

Program ini dilaksanakan secara paralel di Swiss dan Indonesia dengan waktu yang bersamaan, sehingga peserta program di Swiss dan Indonesia dapat saling berinteraksi.

"Pelaksanaannya selama enam bulan dimulai pada April 2019, bentuknya pelatihan berbasis simulasi, pembinaan tim individu, pencarian mitra, serta akses ke investor dan inkubator yang serasi dengan usaha mereka," papar Gati.

Manajer Project Manager AETP Max Weber menyampaikan, Indonesia memiliki banyak talenta yang kreatif dan inovatif sehingga diperlukan kesempatan bagi mereka mengembangkan pasar dan jaringan ke tingkat internasional melaui program ini.
 
Manajer Project Manager Asian Entrepreneurship Training Program (AETP) Max Weber di Jakarta, Senin. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)

"Startup di Indonesia perlu memahami bagaimana kebutuhan pasar di luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat menembus pasar global dengan produk yang mereka miliki," pungkas Weber.

Weber optimistis program ini dapat berjalan dan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabiltas startup Indonesia.

Baca juga: Riset: Kenaikan tarif ojek "online" bakal tingkatkan penggunaan kendaraan pribadi

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019