Terjadi penggundulan, perubahan fungsi hutan menjadi lahan sehingga tidak bisa mendukung lingkungan jika terjadi hujan yang begitu lebat, dan karena hujan ini pula bisa mengakibatkan longsor di mana-mana,
Makassar (ANTARA News) - Menteri Sosial Agus Gumilang Kartasasmita mengatakan, Kementrian Sosial mensertifikasi 100 Kampung Siaga Bencana (KSB) setiap tahunnya sebagai langkah mengantisipasi wilayah rawan bencana di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Mensos seusai membuka Rapat Kordinasi Wilayah (Rakorwil) Pelaksanaan bantuan sosial pangan dan bimbingan lanjut pendamping KUBE tahun 2018 di Makassar, Kamis.

Agus Gumiwang mengatakan, Kementerian Sosial memberikan pelatihan, edukasi dan bimbingan kepada KSB tersebut agar mereka bisa melakukan kesiapsiagaan apabila bencana terjadi. Saat ini lebih dari 600 KSB telah berdiri di daerah rawan bencana.

Tujuan KSB adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan risiko bencana, membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat dan memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat, mengorganisasikan masyarakat terlatih untuk siaga bencana, serta mengoptimalkan potensi dan sumberdaya yang ada untuk penanggulangan bencana.

Selain itu, Agus juga mengajak masyarakat untuk peduli dan lebih memperhatikan kondisi ekologi, karena menurutnya, salah satu sumber permasalahan dari bencana alam ialah karena tidak sehatnya ekologi.

"Terjadi penggundulan, perubahan fungsi hutan menjadi lahan sehingga tidak bisa mendukung lingkungan jika terjadi hujan yang begitu lebat, dan karena hujan ini pula bisa mengakibatkan longsor di mana-mana," ungkapnya.

Salah satu upaya Kementerian Sosial, lanjut dia, selain menggencarkan program KSB adalah memberikan penyuluhan terhadap pentingnya vegetasi kampung-kampung yang mereka tinggali.

Agus juga menyebutkan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Sosial saat terjadi bencana adalah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar kepada korban bencana, mendirikan dapur umum, menyiapkan tempat tinggal sementara dan memberikan penanganan trauma.

Baca juga: Kemensos perkuat mitigasi bencana berbasis masyarakat di Gowa
Baca juga: Akademisi-pakar kebencanaan dilibatkan teliti titik rawan bencana

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019